Rabu, 08 Mei 2013

Something for... (Friday)



Something for … You.

By  Ari Hayati Daud
Friday, 17 August 2012
28 Ramadhan 1433 H.

Theree grand essentials o happiness in this life are;
Something to do
Something to love
And something to hope for
-Josep Addition.

3 Hal mendasar agar bahagia dalam kehidupan adalah;
Sesuatu untuk dilakukan
Sesuatu untuk dicintai
Dan sesuatu yang kita harapkan.

Kira kira begitulah pemaknaan kata kata Sir Josep dalam bahasa Indonesia, Dan disini saya ingin mencoba belajar menguraikan agar pemahaman itu lebih mampu diresapi. Lets jump into one line :

1# Something to do
Sesuatu yang dapat dilakukan; hal hal yang bisa dilakukan atau dikerjakan untuk mengisi waktu luang, waktu berharga dan utama, menyalurkan hobi mengalirkan emosi melalui gerakan gerakan, ide ide, tindakan tindakan yang didasari naluri maupun logika, hal yang benar benar ingin dilakukan hasil dari pilihan hidup, bahkan sampai sekedar menjalani bisikan hati—melakukan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Just wanna do it.

Kita ketahui, betapa banyak energi muda mudi terbuang dan tersedot sia sia, disebabkan sangat banyak yang tidak mengetahui jawaban dari pertanyaan: What will I do? What must I Do? Could I seek a miracle or made it?

Atau dengan bahasa anak muda, seperti ini kira kira:
“Bos3n n333333ch… ng94p43n 3n4kny4 y4ch ???!!!!!!!!!”

Jelas sekali tulisan diatas diciptakan oleh anak anak dengan tingkat kreatifitas yang tinggi, tidak salah memang. Hanya saja, kenapa daya kreatifitas itu tidak lantas dipindahkan ke bidang yang tepat? Misalnya: Menciptakan sandi morse baru untuk pramuka, atau mempelajari kode kode java script, HTML, Nah ya sudahlah… tidak usah malu atau saling salah menyalahkan begitu, biarlah semua berlalu. Accept it:  kalian kreatif enough :D

Hal yang perlu dilakukan sekarang ini; Mari berfikir bersama kenapa kamu—kebanyakan pemuda pemudi, remaja dan remeji mengeluarkan kreatifitasnya ditempat yang tidak semestinya? Hal yang sama juga terjadi ketika banyak muda mudi sedang galau dan mengeluarkan kegalauannya di status facebook, tiap persekian detik bahkan. Tahukah kamu wahai adikku, akankah lebih baik jika perasaan galaumu, dialihkan ke hal hal yang positif yang akan jauh lebih bermanfaat untuk dirimu dan sekitar ? Apa saja hal hal positif itu? Membaca, menulis (mengembangkan daya fikir dan kemampuan linguistikmu), berolahraga (tirulah kebiasaan jepang jika sedang patah hati, bukan kebiasaan bunuh diri atau berkostum aneh tapi tirulah kebiasaan orang jepang ketika sedang patah hati yaitu berolahraga keliling lapangan atau olahraga apa saja; setidaknya temukan teman yang kamu anggap cocok untuk diajak mengobrol heart to heart and head to head tanpa menghakimi dirimu atau bahkan menyudutkanmu; aktif lah menggapai kebahagiaanmu sendiri jangan berharap dengan menulis status facebook seperti itu akan ada orang yang mendatangimu, mengulurkan tangan kepadamu)
Keluarkanlah kreatifitasmu, bakatmu, energy negative menjadi positif, ditempat yang lebih tepat. Apakah kalian kehilangan media tepat—lahan untuk beraktifitas? Atau mental seenaknya saja sedang merambati jiwa jiwa pemuda harapan bangsa?

Namun sempat juga saya bersyukur Alhamdulillah ‘ala kulli hal, masih lebih lumayan jika ada yang menyalurkan jiwa kreatifitasnya di fb, masih bisa ditolerir, walaupun sebenarnya itu juga bukan tempatnya—atau memang tempatnya karna facebook merupakan salah satu situs jejaring social yang sedang banyak digunakan dari tahun 2000 sampai 2013 ini, mungkin sampai 2-3 tahun kedepan.
Tapi lain lagi jika ada yang mencoret coret tembok rumah orang dengan pilox, pulpen dan lain sebagainya seperti yang kita ketahui banyak terjadi di Jakarta (Grafiti.red) sungguh disayangkan sekali bakat itu berada ditempat yang salah. Mengecewakan, bagaikan suara yg tidak didengar, menulis dinding dinding umum dengan pesan pesan tertentu.

Terlepas dari masalah tempat menyalurkan  bakat yang dimiliki, bagaimana dengan yang belum tau
“harus melakukan apa?” sebenarnya, bohong banget jika ada yang berkata:
“I dunno what to do” yang sebenarnya itu “Saya males mikir”

Karna pada awal penciptaan manusia, kita semua telah diberikan modal yang sama lengkap (kecuali orang orang cacat; baik itu cacat fisik dan mental) Tinggal bagaimana kita menggunakannya selama ini? Apakah sudah maksimal? Atau kita hanya sekedar menjalani kehidupan tanpa pernah mau berfikir, apa sebenarnya yang kuinginkan? Apa yang kutakutkan? Apa yang kusukai? Apa yang kubutuhkan? If you really need it, you’ll find away but if its unimportant you’ll find an excuse. See? How it could be works for us. Niat. Tekad. Keinginan—utk menjadi lebih baik dari segala hal.

Bahkan, jika masih saja kamu merasa tidak memiliki sesuatu yang ingin dilakukan, tidak ada yang diinginkan, tetap ada satu yang samar samar tersimpan jauh didasar hatimu yang paling dalam; karna kita diciptakan dengan berbagai kebutuhan juga dilengkapi peralatan—modal dasar yang bagus untuk mendapatkannya.

Maka, perbanyaklah berdialoq dengan diri sendiri dan orang orang sekitar yang mencintaimu, mereka adalah orang orang yang bahkan lebih mengenal sisi sisi yang tidak terlihat olehmu-selain bersosialisasi itu anjuran agama, ia membantu kita mencapai tujuan hidup kita yang sebenarnya; yaitu, menjadi manusia yang sebenar benarnya.

2# Something to love.
Nah, ngomong ngomong tentang cinta, semua orang pasti senang. Termasuk saya. Cinta adalah kebutuhan dasar manusia selain bermain. Namun, banyak pemuda pemudi yang belum benar benar menyadari; apa itu cinta dan apa atau siapa yang harus dicinta? Dan bagaimana cara mencinta? Seperti anak bayi yang masih harus belajar berjalan tanpa terjatuh---tapi sudah berani mencintai lawan jenisnya. Padahal, mencintai diri sendiri saja belum tentu sudah benar.

Cinta, selalu memiliki banyak defisini, tapi hanya satu yang benar. Namun disini saya tidak sedang membuat tulisan dengan judul definisi cinta, melainkan apa dan bagaimana cinta mencinta itu. Cinta yang utuh, tanpa berkurang sedikitpun. Cinta yang benar dan natural. Cinta yang tidak merusak dan mematahkan namun menumbuhkan. Cinta sebenar benarnya.
Bagi saya pribadi, cinta itu ada dimana mana. Ada didalam diri kita dan ada pula diluar diri. Ini mungkin karna saya lebih sering melihat dan memperhatikan Alam sekitar meskipun terlihat tidak terlalu perduli.  Untuk diluar diri, biasanya terdapat di orang lain dan alam atau hal hal yang bersifat kebendaan, dll.
Contoh cinta yang berasal dari luar diri yaitu: pacar, ibu ayah saudara , futsal, pencaksilat, buku, laptop, fotografi, musik, Hewan, pekerjaan, kertas kertas buku buku yang menarik printer kolam renang and so much more.

Namun yang sering menjadi best topic adalah Pacar, sahabat dan Keluarga. Biasanya sih 80% untuk pacar, 15% untuk sahabat dan 5% untuk keluarga. Cara bekerja cinta yang ada diluar diri ini pun bermacam macam; dan sepertinya hal itu tidak perlu saya tulis disini karna saya bukan sedang ingin menulis disertasi.

Pertanyaan yang harus ada, yaitu;
Apakah pantas kita memberikan perhatian ke keluarga hanya 5%?
Dan apakah kita sudah cukup mampu mencintai cinta yang ada diluar diri dengan benar jika kita sendiri belum mampu mengenali dan mencintai diri sendiri? Sampai disini, semoga kita memahami bahwa yang harus kita kenali dan cintai adalah diri sendiri, sebelum akhirnya memutuskan untuk memperhatikan orang lain.
Tidak!! Saya bukan berkata: jangan pacaran! Meskipun saya juga tidak menganjurkannya. Tapi saya ingin berkata;  “Pacaran lah sebebas yang kamu inginkan dan rasakan akibatnya dikemudian hari.”
“Sabotase lah hatimu untuk orang lain lalu nikmatilah efek dari perjuanganmu menghabiskan waktumu dengan perbuatan yg sia-sia”

Masuklah kedalam dirimu, ajaklah ia berbicara denganmu dari hati ke hati, cari kelebihannya, gali potensi nya temukan dengan spesifik dan tepat, kembangkan kemampuan yang ada, lalu matangkan dan berbagilah kepada orang lain, hal seperti ini akan lebih baik dan membahagiakan.
Lakukanlah dengan caramu sendiri…

Cintailah Allah, cintailah kedua orangtua dan cintailah dirimu, perlakukan ia sebagaimana ia pantas mendapatkannya. Berikanlah hak-hak tubuhmu, Kenali dengan tepat apa yang dibutuhkan oleh dirimu.
Jika engkau ternyata sedang membutuhkan Allah saat ini, datanglah kepadaNya, jangan menunda jangan meragu jangan takut diganggu oleh perkataan perkataan teman temanmu; jangan ragu dicap aneh, jadilah diri sendiri; nikmati waktu bersama dirimu bersama Tuhanmu, bersama para pecinta Tuhan; bukan mencari cari cinta diluar dirimu, mencari anak gadis orang atau mencari cowok cowok ganteng, cowok pintar, keren dan berdandan menarik-cantik-eksotik-sexy didepan mereka.

Sungguh sayang, itu tidak berguna, saat ini, masa masa muda adalah masa keemasan. Asahlah emas yang ada didalam dirimu utnuk nantinya menjadi modal yang akan digunakan bersama pasangan sejatimu dan dipertanggungjawabkan diakhirat nanti.
Jika engkau ternyata membutuhkan kecerdasan emosional saat ini, latihlah.
Sungguh, berusahalah untuk memahami dan mengingat ini jikalau terlupa, jangan mencari kebahagiaan diluar dirimu. Kebahagiaan itu ada disekitarmu; bersyukurlah.
Kebahagiaan ada didalam dirimu; pahamilah agar mampu bersyukur.
Kebahagiaan ada didalam kamarmu; Kenalilah agar mampu menikmati yang kamu miliki dan bukan mencari yang tidak kamu miliki.

3# Something to hope for.
“Manusia yang tidak berani berharap adalah manusia pengecut”

Kegagalan pasti pernah dilalui siapapun, penolakan terjadi juga merupakan hal yang bisa kita temukan dimana saja dalam kurun waktu sepersekian detik. Tapi ingatlah, berfikir positif dikala segala sesuatunya tak berjalan sesuai keinginan adalah latihan mental yang paling berharga—bahkan lebih berharga daripada harta kesayangan yang sedang kamu cintai.

Berharaplah untuk mendapatkan hal hal yang positif dengan cara positif. Berharaplah lebih banyak kepada penciptamu saja, Dia yang lebih mengetahui apa hal yang terbaik untukmu. Karna hanya Dia yang menciptakanmu, bukan sesuatu apapun. Dia yang Awal dan yang Akhir. Dia yang selalu memperhatikanmu, mencintai setotal-total nya.  

Lalu, bertakwalah.
Serahkan segala usaha yang telah dilalui dengan perasaan optimis kepadaNya dan berusaha ikhlas juga ridho dalam menerima ketetapanNya. Bertakwalah dengan sebanyak banyaknya Doa. Namun sebanyaknya doa, adalah doa yang berkualitas. Dilakukan dengan singkat padat tepat dan bermakna.
Allahumma inni as’aluka min kulli khoir wa audzubika min kulli syarrin wa astaghfiruka min kulli dzanbin.
Ya Allah aku memohon segala takdir yang terbaik, berlindung dari takdir yang terburuk dan memohon ampunan dari segala dosa.

Something to hope for.
Harapan itu seperti sebuah mimpi. Mimpi yang digerakkan oleh energy hati dan jiwa lalu di-amin-kan oleh gerak tubuh. Harapan itu seharusnya selaras dengan fikiran yang terbaik hati yang bersih mata yang jernih juga selaras dengan harapan orang orang yang ada disekitarmu. Agar, Ridho Allah dan Ridho manusia dapat kita rasakan. Ini tentang pencapaian dalam 100% hablum minaAllah dan 100% Hablum minannas.
Selamat berkarya dengan lebih berkualitas .

Tetap saling mendoakan ya...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar