Rabu, 08 Mei 2013

I Remember . . .



I Remember Something
About Differents;
Are made for.
(Mensyukuri nilai nilai perbedaan)

Telah pernah kutulis hal hal untuk menjembatani perbedaan, dan cara memahami nilai nilai perbedaan itu untuk kemaslahatan umat, tapi belum pernah sekalipun kushare ke public.  Someday, I wish I can.
Sudahlah, doakan aja potongan potongan kertas di kotak makananku ini cepat habis. Setelah itu aku merasa lebih  siap melanjutkan misi lainnya, yang salah satunya adalah merevisi tulisan tulisan yang ada & menyebarkannya---in many different ways.
Sekarang ini, aku sedang ingin menulis lagi tentang perbedaan, dengan cara yang berbeda, Bismillahirrohmanirrohiim.

Different.
Dari dulu laki laki dan perempuan itu berbeda, sama seperti pagi dan malam. Berbeda kan? Tapi selalu bekerja bergantian, itu makanya adam dan hawa tak bisa dipisahkan sebagaimana manusia diciptakan dari tanggung jawab bekerja untuk Allah, untuk rahmatan lil’alamin. Dari dulu barat dan timur juga berbeda. Segala produktifitas musim yang dihasilkan sampai efek efek dari hasil bumiNya; tapi mereka selalu tak bisa dipisahkan, sambung menyambung mengkomunikasikan perbedaan dan ketertarikan yang disadari & tidak disadarinya. Menyeimbangkan segala kebutuhan dan Sambung menyambung mengkontribusikan kelebihan dan kekurangan dengan suara dan cara yang beraneka ragam; itu ciri khas barat dan timur, selalu menciptakan pelangi.  Dan pemiliknya, tak lain adalah Tuhan semesta Alam. Allah yang Esa.

Different.
Perbedaan itu menurutku adalah persamaan. Tidak akan ada persamaan jika tidak ada perbedaan. Kalau bahasa dia—calon suamiku insyaAllah---perbedaan itu ada guna mencapai persamaan. Begitu kurang lebih dengan bahasa yang lebih detail dan sedikit lebih panjang dari yang kuingat saat ini. Tapi, jika ada yang bertanya, “maksud lo apa sih?” Aku akan mencoba menjelaskan---semampuku.

Perbedaan itu adalah ketidaksamaan; kata logika. A yang berbeda dengan B, c, f, Z. dan sebaliknya. Tapi sebenarnya, Perbedaan ada karna persamaan kita tentang satu hal: Kebutuhan. Butuh makanan, butuh perhatian dan kasih sayang, butuh udara, butuh senyuman, butuh lingkungan yang kondusif, butuh kebersihan, butuh air, butuh pada Alam semesta, butuh pada pencipta seluruh Makhluk, Allah.

Dengan adanya perbedaan warna kulit, ciri khas, perbedaan kemampuan, cara berfikir, keinginan, perbedaan penghasilan keuangan perbulan, perbedaan mimpi, kemampuan, kebutuhan, perbedaan latar belakang pendidikan, perbedaan latar belakang lingkungan, perbedaan apa saja yang ada dan akan terus bertumbuh secara dinamis sebagaimana manusia dan alam yang selalu bertumbuh dinamis disertai adanya kebutuhan yang beraneka ragam namun sebenarnya sama saja, semuanya akan tercukupi melalui komunikasi.

Baik itu komunikasi dengan sang Pencipta, Allah, juga komunikasi sesama manusia.  Dari sini, jika sedikit saja seluruh manusia di bumi ini mampu untuk lebih banyak memikirkan orang lain, lebih banyak memberi tanpa diminta, lebih banyak bersyukur, lebih banyak berlapang hati, lebih banyak membantu tanpa diminta, lebih banyak bersosialisasi, lebih banyak berinteraksi dengan ketulusan hati, lebih banyak meluangkan waktu untuk mendengarkan kebutuhan orang lain, lebih banyak memberi dan memberi, tentu kedamaian dan keseimbangan dunia akan tercipta. Tapi sayang, telah banyak yang melupakan esensi keberadaan diri nya di Alam semesta milik Nya.

Tanpa adanya perbedaan, tidak akan ada komunikasi yang menimbulkan gesekan gesekan berirama dengan berbagai variable sesuai kehendakNya. Marilah mulai untuk menciptaka gesekan yang bermanfaat, bukan gesekan yang menyakiti.

Different.
Dengan adanya perbedaan, otak kita terstimulasi untuk berfikir secara natural. Berfikir ada apa dengan dia, kenapa benda ini seperti ini, dari mana arah suara cempreng yang terdengar, dan sebagainya. Lalu, untuk apa perbedaan itu tercipta? Untuk membantu kita agar tidak bosan hidup didunia ini, karna kita diciptakan sepaket dengan nafsu dan bejibun kebutuhan untuk dicukupi.

Untuk apa perbedaan itu tercipta? Untuk membantu kita saling melengkapi, saling bantu membantu berbuat kebaikan untuk banyak orang, membantu kita saling menginspirasi. Sehingga, salah total jika ada yang berfikir, semakin focus untuk memikirkan kebaikan dan progress masa depan bagi diri sendiri, hidup kita akan semakin baik. Itu tidak salah, sebagaimana saya tidak ingin menyalahkan prinsip dan keyakinan orang lain, tapi, juga tidak sepenuhnya benar, karna apa, semakin banyak yang memiliki pola fikir yang sama seperti itu, maka, akan terciptalah masyarakat yang berlandaskan: egosentris, bukan humanity bukan menjadi manusia melainkan…. ********.

Bukan manusia yg seharusnya mampu memanusiakan orang lain, namun manusia yang hanya memikirkan kebutuhan diri. Dan terus menerus berjuang memikirkan dan mendapatkan kepentingan dan kebutuhan diri pribadi saja, bagai mengorek hasil bumi tanpa kepuasan yg hakiki.

Tapi tentu saja, keyakinan saya ini, cara berfikir saya yang seperti ini, tidak bisa saya paksakan kepada orang lain. Karna setiap kita memiliki hak masing masing untuk menentukan fikiran apa yang akan mendominasi sikap dan tindakan kita dihari ini dan hari hari selanjutnya, hanya saja, saya ingin mengingatkan bahwa, sebaik baik makhluk adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

Dan sebaik baik manfaat adalah, jika bisa membuat orang lain menjadi tenang dan lebih baik. Sederhananya adalah, jangan membuat rusuh keadaan hati dan kestabilan kehidupan seseorang, jika kita tidak bisa—meski sedikit saja---berbuat kebaikan bagi orang lain, setidaknya, tidak memperumit kehidupan orang lain. Yah, begitulah. Semoga kita diberi kemampuan dalam mengharmonisasikan fikiran hati dan tindakan diri.

Different.
Perbedaan itu adanya untuk disyukuri, dengan disyukuri  kemampuan berfikir jernih menjadi lebih baik. Sehingga, aktivitas menjadi lebih bermakna lagi. Jika sudah bermakna, itulah yang bisa dikatakan mendapatkan keberkahan. Semoga, hari hari kita selalu diisi dengan Alquran dan Hadist. Amin ya Rabbal’alamiin….



Dalam Keterpaksaan untuk menulis..
I remember something…
9 Desember 2012, Sunday morning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar