Jumat, 10 Mei 2013

Ketika Semua Topeng Terbuka



Ketika Semua Topeng Terbuka

Pada awalnya semua orang menggunakan topeng untuk menutupi  kekurangan masing masing. Hal itu dilakukan dengan berbagai alasan; takut digunakan, takut dimanfaatkan oleh banyaknya kepentingan kepentingan yang berserakan di masyarakat, sbg sarana melindungi diri maka semua orang menggunakan logika tumpul, memilih topeng topeng terbaik untuk dimanfaatkan sebagai perlindungan diri. MasyaAllah..

Ketika sampai di paragraph ini, suara suara menyumbangkan emansipasi kebangsaan mereka. Keponakan yang satu bertanya, chayank minjem memori hp chayank dong.. berulang ulang suara itu diucapkan, semakin diabaikan semakin mengganggu konsentrasi menulis saja, ini bukti keegoisan saya, lebih mementingkan kebutuhan diri;  menulis. 

Dibanding menjawab pertanyaan mereka.
Tapi tetap saja mereka gigih dan saya kalah gigih dari anak anak tersebut.

Selesai masalah memori dan sejenisnya, yang ingin digunakan nya untuk memutar lagu melalui radio kecil, saya pindah ruangan dan mencari temat duduk di pook tempat tidur kamar ini, ya, karna tidak ada tempat lagi yang kosong dan nyaman.

Belum ada 1 menit duduk disitu, datang keponakan yang paling KECIIIIL.. dan bernyanyi:  Indonesia.. Indonesia.. Indonesia… sambil bergaya maju dan mundur dengan membawa tas ransel kodok berwarna hijau nya kemana mana.

Hilang sudah konsentrasiku menulis. Karna, belum selesai titik klimaks tulisan ini, sudah menyembul lagi kepala keponakan perempuan dengan rambut lurusnya yang menjuntai seakan berkata usil: hai chayank .. diganggu dulu ya *pweeh.. saya udah ga bisa pindah lagi, mentok nih.

Lalu tiba tiba ia bersuara; chayank chayank kok nulis aja sih? Gak capek ya?
*Oalah.. kapan ane konsen nulis niiih ?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar