Sabtu, 30 November 2013

Listen, Read, Write, Re-Write



1.    Listen, Read, Write, Re-Write
Minggu, 1 Desember 2013.

Pagi ini tenang, mungkin karna semalam kita semua sudah bekerja keras. Allah memberi apa saja yang kita usahakan, karna Allah Maha Penyantun, Penyayang, Pemurah. Semua akan mendapatkan hasil usahanya; ada yang kontan didunia ada yang diakhirat. Ada yang memilih akhirat saja, ada yang memilih dunia akhirat, ada juga yang memilih dunia saja. Untuk para mukmin semoga kita selalu memilih akhirat ya. Dan semoga kita bertemu dengan hamba hamba Nya itu di akhirat dalam keadaan tersenyum lega karna mampu menyelesaikan segala amanah. Amin.

Kita mendengar kicauan burung dan nada, tapi jarang sekali yang mau membaca nada. Saya pribadi, lebih suka membaca nada dan mendengarkan berita. Terbalik ya, iya. Tapi begitu terasa indah. Dengan membaca nada kita dapat mengetahui strategi perang. Tapi, Nada nada kehidupan dan nada lagu instrument.

Kita juga mendengar ucapan orangtua, tapi jarang sekali yang mau membaca suara orang tua. Keinginan terpendamnya, rahasia hatinya yang tentu tidak pernah ia ucapkan atau terkadang seiring waktu terbuka juga. Kemampuan Membaca dan Mendengar dengan baik tak selalu bisa kita lakukan maksimal. Mungkin karna kita masih fokus pada hal hal yang sifatnya indrawi saja. Mungkin…

Meski sebenarnya, dalam ilmu fiqh pun kita wajib melihat hal hal indrawi untuk membersihkan diri. Tapi pernah disuatu pagi kuberkata pada ayah: “Yah, Banyak kertas kerja yang bertumpuk di Meja Gedung Gedung DPR dan Pemerintahan, pun swasta.” “Iya, itu karna tidak ada uang nya” (pelicin.red) “Iya, itu makanya terfikir, bagaimana kita dapat membersihkan yang tak terlihat jika yang terlihat saja tidak bisa kita bersihkan. Dan bagaimana kita mau menyelesaikan tugas yang tidak terlihat, jika tugas tugas yang terlihat saja tidak atau belum bisa kita selesaikan.”  Begitu jawabku, dan ayah diam. Sibuk dengan fikirannya, karna tak kudengar jawaban apapun.

Itu terjadi sudah beberapa minggu yang lewat, dan tadi malam perasaan ku berkecamuk begitu hebat mendengar juga melihat beberapa kejadian kemudian ayah berbicara: “ Ayah ini, tinggal menunggu waktu. Jadi, semua udah cukup ayah beri ya. Dan satu persatu nama nama anaknya tersebut oleh ayah, hatiku mendesis seperti ingin menangis. Tapi aku tau, aku tak boleh egois, bertemu dengan kekasih adalah kerinduannya yang terpendam. Itu keyakinanku. Maka, apapun doa ayah, apapun keputusan Allah, semoga juga menjadi keinginanku. Lebih baik ku amin kan keinginan ayah, seperti panggilan bertemu Allah, jemputan yang ingin didapatkan di tanah haram. Mekkah, Amin.”

Meskipun wahai Tuhanku, Allah yg Esa, yang tiada pantas dipersekutukan dengan apapun. Aku ingin, dan Engkau Maha Tau atas segala inginku, aku ingin disisa hidup ayah, sebelum kematian menjemputnya, ia dapat bertemu dengan ulama, seorang ulama…… untuk berdialoq, mengisi hal hal yang menjadi senyumnya dalam keyakinan. Melengkapi kebahagiaannya, yang telah lama dirindukannya. Tapi ya sudahlah, hambaMu yg lemah ini sudah berusaha. Dan biarkan Engkau memutuskan segala perkara. Maafkanku Allah, Maafkanku Ayah, Maafkanku Ibu, Maafkan kami anak anakmu yang belum dan mungkin takkan pernah dapat membahagiakanmu, meski sedikit, meski seujung kuku ini…

Allah, Bantulah umat islam dalam menertibkan diri dan konsisten pada apa yang telah Engkau beri kepada kami, agar kami tidak lemah agar kami tidak melemah meski tercerai berai. Dan ya Allah, bantulah kami agar menyatu kembali, agar islam tidak saling menuding saudaranya, agar kami tidak saling melemahkan satu sama lain, tetapi saling menguatkan.

Terimakasih ya Allah…. Atas segala nikmat yang tak mampu kami tulis.

Write and Re-Write.
Tahukah kawanku, Menulis adalah kegiatan yang membosankan bagimu dan bagiku tetapi kita butuh kan. Sedangkan Menulis Ulang dan merevisi adalah suatu ketelitian yang harus ku dan kita upayakan agar semakin kuat semakin tajam semakin ber visi sesuai ketentuanNya.

Tahukah kawan, Kita tidak terlahir menjadi anak Raja dan juga tidak terlahir menjadi anak ulama, untuk itu kita harus lebih banyak menulis. Baik itu apa yang ada di hati dan fikiran. Sebagaimana fikir adalah zikir. Seperti itu semua bertasbih, betapa indahnya saling melengkapi.

Karna apa yang engkau rasakan belum tentu akan terulang lagi. Dan izinkan ia terbagi karna apapun yang kita miliki adalah hak orang lain. Dan kawanku, jika kita berhenti menulis maka berhentilah peradaban. Jika kita berhenti berbagi, maka berhentilah kemanusiaan. Jika kita berhenti melakukan hal yang kita yakini, maka mengeringlah jiwa jiwa. Menjadi layu dan tak berarti.

Dan tahukah kawan, jangan mudah takut dan jangan melemahkan diri sendiri. Karna Allah mencintai hamba hambaNya yang kuat. Bukan yang lemah, sungguh bukan yang lemah. Dan tahukah kawan, bahwa dengan berbagi kita akan semakin kaya dan kuat, bukan semakin lemah dan miskin. Dan tahukan kawan, hidup ini bukan tentang take and give, tetapi give give and give… syukur syukur jika bisa gain pada akhirnya. Itu kata guru saya. 

Kawan, meski kita tidak pernah bertemu didunia, semoga kita bertemu diakhirat nanti. Beruntung sekali jika kita bisa reuni akbar disana. Dan beruntung sekali aku diizinkan Allah memutuskan persahabatan dengan dunia dan berteman dengan ahli akhirat seperti kalian, sungguh aku merasa beruntung sekali. Meski kita tidak saling memahami didunia, karna tak semuanya yang ada di perpustakaan rumah kami yang sudah banyak terbuang itu mampu kami bagi dengan keterbatasan ruang dan waktu kecuali hal hal yang menjadi keputusanNya saja, insyaAllah kita akan saling memahami diakhirat nanti. Karna terkadang, hal yang perlu kita lakukan bukanlah memahami namun menerima saudara kita dengan segala kekurangannya. Dengan begitu, keajaiban akan lebih mudah terjadi, tentu saja dengan ketakwaan dan keimanan.

Aku pernah melihat kesombongan dan ketakutan bertemu lalu saling menyapa, kemudian kehancuran terjadi. Sombong terhadap yang dimiliki dan enggan karna takut mempertemukan kebaikan. Tapi, dari situ aku melihat bagaimana bumi dapat berputar diporosnya, berotasi sebagaimana fitrah dari Nya. Indah dan sempurna sekali ciptaanNya, tiada cacat. Kecacatan adalah ke-ego-an diri yang diungkapkan. Tidak ada satu pun yang cacat dalam penciptaanNya, termasuk penciptaan manusia. Karna Ia, Maha Memahami apa yang terungkap dan yang tak mampu terungkapkan…

Allah Memasukkan malam kedalam siang, dan memasukkan siang kedalam malam. Disini letak kesempurnaan itu. Dan Tidak akan mungkin matahari mengejar bulan ataupun bulan mengejar matahari, karna mereka akan berjalan sesuai kodrat nya.. Indah ya? Sungguh, kita semua tau tentang keindahan. Tetapi tetap harus selalu diingatkan. Keseimbangan itu terdapat di perbedaan. Yang mampu menerima perbedaan adalah yang bisa merasakan keseimbangan dan kesempurnaan.

Allah, kumohon angkatlah kebodohan dikeluarga kami, lindungilah kami dari tipu daya musuhMu. Kami tak bisa memusuhi siapapun, maka itu tolonglah kami ya Allah.

Oia, aku minta maaf ya, kadang kala tanpa kusadari.. jika ku menulis atau berkata, mampu membuat orang lain menangis. Atau bahkan membuat mereka menjauhi diri karna takut kepadaku. Aku minta maaf, sungguh, itu diluar kemampuanku. Itu terjadi atas izinNya. Maafkan aku…. Semoga kamu, dia, mereka, kita, aku, semua para hamba tidak ada yang mengambil kesempatan didalam kesempitan yang dirasakan seseorang (kelemahan.red) baik itu disadari ataupun tidak, hanya Alquran penunjuk arah dan Hadis pelengkap kalam. Sampai saat ini, sadarilah, kita selalu dikuatkan Allah dengan caraNya yang luarbiasa. Tidak mungkin jika umat islam tidak bisa jatuh cinta kepada islam nya, agama keselamatan dunia akhirat ini penuh berkah, sungguh penuh berkah.

Selamat Menulis kembali, kawanku.. Menulis dan membaca dengan namaNya…
Semoga disuatu waktu, para Profesor dan Ulama dapat bertemu dan bercengkrama diatas sajadah maupun diatas tikar untuk mencapai keridhoanNya. Dirumah kami, dirumah kalian, dirumah Allah, dimana saja atas izin dan senyuman Nya yang paling indah, amin.

Catatan Putih

Tulisan yg ada dijudul ini hanya puisi atau mungkin prosa. Maaf, saya tak tau teori. Hanya menulis dan menulis sedari kecil, menyesal sekali sempat berhenti beberapa tahun. Menyesal sekali aku kehilangan buku biru yg penuh dengan tulisan tulisan yang kutulis sepenuh hati dan jiwa. Menyesal sekali tulisan tulisan yang belum sempat kupload sudah terhapus. Tapi tak apa, tak apa, semua atas izinNya selalu Indah. Dan ini, kusajikan barisan kata yg terlahir di tahun tahun ku di jakarta, 2011 atau mungkin 2010. Tak bertanggal lagi karna sudah merupakan serpihan kertas dalam notes notes yang kubuang. 

Semoga saja berguna, bagi yang membutuhkan. Bagi yang tak paham, jangan memahami seperti yang tertulis. Karna tulisan ini hanya tentang makna dan bukan sesungguhnya. Kuharap, tidak salah pemahaman. Hanya untuk dinikmati, berbagi.
Ini dia...

Tapi sayang, aku belum 'cukup islam' untuk kembali padaNya.
Semoga dengan kemurahanNya, Ia sudi memasukkanku kedalam islamNya, aslamNya, ihsanNya, dan semua berada dalam genggaman lembutNya.

Aku menulis, teman..
Bukan sedang merayumu. Bukan sedang merayu saudaraku.
Hanya sedang merayu diriku dan berbagi bersama warna.
yang sudi, silahkan.
yang tidak, hapuskan.

Aku bernyanyi, teman..
Bukan sedang menamparmu. Bukan sedang menendangmu saudaraku.
Hanya sedang mendendang irama yang telah lama kusimpan untuk diriku.
Yang sudi, tersenyumlah.
Yang tidak, mendenguslah.

Sudah lama, aku tidak menemukan diriku..
Terlalu lama, aku pergi dari jiwaku...
Aku terluka,
bukan karna telah kehilangan kembaran hati..
Tapi karna telah mengikuti bayanganNya tanpa menyertakanNya dalam nafasku.
Maaf, aku sungguh k-h-i-l-a-f
dan berdosa pada diriku.
Sungguh, Maha Lembut & Maha Kaya Ia.

Tadi siang cahaya matahariNya menghangatkan hatiku.
Aku disapa oleh angin.. dengan lembut ia tersenyum.

Begitupun Naluri & Nurani..
Mereka akan tetap bekerja sebagaimana mestinya..
mereka 'merger' dengan 'rasa' dalam 'warna' yang bercampur hingga larut..
ini tentang 'dimensi' milikNya
Kita hanya penonton sekaligus pemain figuran
"Analogi yang sangat subjektif" mungkin itu yang ada dalam fikiran salah satu, salah 5 dan salah salah dari pembaca tulisan acak ini.
Ini bukan karena saya seorang moviemaker amatir.
Bukan karna saya seorang Broadcaster, tentu bukan.
Atau komunikator, atau apapun sajalah.
Semua tulisan saya tentang fakta.

Ketika air ingin mengalir, izinkan ia mengalir, jangan pernah sumbat dengan kerasnya batu, 
karna air itu akan segera mengeruh, mati dan tak berfungsi baik. 
Ketika angin ingin melaju, izinkan ia melaju, jangan pernah sekat tasbihnya, dengan rasa takut kehilangan akan udara, karna angin itu akan segera mati karna tak bersujud padaNya.
Ketika kata hati ingin bersuara, izinkan ia bersuara dengan lembut atau pun syahdu, karna ia bertahmid kepadaNya, menyeimbangkan diri yang sering lupa menghamba padaNya

Ingat ingatlah, kita hanyalah seorang hamba yang terkadang lupa menghamba. Mungkin karna logika yang terasa sempurna.. padahal, kita adalah tak ubahnya debu debu yang terpecah pecah.. menjadi atom atom yang tak terdefinisikan logika biasa..

Sudah lama aku tidak menulis, rasa takutku pada manusia melemahkan syaraf dan kreatifitasku.. Manusia, sungguh, hanyalah pusat ambisi.

Sudah lama aku tidak bernafas, rasa jenuhku pada kehidupan, melemahkan detak jantungku.. aku ingin kembali... padaNya. 





Menghadapi manusia memang sulit. Dari sini saja kita bisa tau betapa Maha Lembut dan Maha Sabar Allah dalam menghadapi kita. Manusia lemah yang bodoh namun sok pintar. Betapa, jika berkata jujur menjadi salah. Berkata bohong, apalagi. Tidak berkata, disalahkan karna tidak adanya komunikasi dua arah yang dapat membina keharmonisan. Berkata, akhirnya logika terasah namun selalu merasa saya ada. Dan logika adalah Tuhan saya. hahaha.. lucu. Manusia itu lucu.

Disuruh bersujud dalam shalat, ia tunda. Disuruh bersujud ia lakukan. Namun esensi bersujud tak ia pahami dalam keseharian. Yang berusaha selalu sujud dalam keseharian, dipermainkan, disiasati seakan mereka manusia bodoh yang munafik. ahhaha.. menjadi manusia tak pernah benar dan berhadapan dengan manusia adalah sebuah perjuangan tersendiri. Mari, teruslah berbagi. Meskipun konyol.  Saling mendoakan ya, tapi jangan sok tahu dalam berdoa. Karna Allah yg lebih Tau...

Manusia selalu lucu, itu makanya dulu aku suka sekali tertawa. Tapi mereka bilang aku gila, akhirnya aku pura pura diam, meski dalam hati tertawa. Tetapi ternyata, Allah dan orang yang perduli padaku menginginkan aku tertawa lagi. Terimakasih. Manusia selalu lucu, meminta tanggung jawab setelah diberi tanggung jawab disia siakan. Manusia makhluk yang paling lucu yang pernah Allah ciptakan. Terimakasih Allah telah menghadirkan kami kedunia dalam keadaan islam dan menempatkan kami pada rahim rahim pilihanMu.  

Manusia selalu lucu, sudah tertulis di Alquran, bahwa orang orang tertentu akan sangat iri dan menginginkan cahaya yang diberi kepada hamba hamba yang beriman dan bertakwa. Mereka meminta orang yang diberi Allah cahaya keimanan itu untuk berhenti dan hendak mengambilnya. Hal ini nyata, sangat nyata dikehidupan kita. Asal kita mau mendengar lebih tajam melihat lebih peka. Mendengar yg tak terkatakan dan merasa yang tak terkecap. Nyata sekali, mereka sangat ingin merasakan apa itu islam dan keindahannya. Tidakkah kita merasa bersyukur dan cukup ? ya entahlah ya..... semoga saja kita selalu merasa syukur dan cukup.

Kuharap, teman teman selalu mendapatkan yang terbaik didunia dan Akhirat dalam kesyukuran yang sesungguhnya.

Fotografi Jurnalistik

Fotografi Jurnalistik

Ada beberapa kali teman yang bertanya tentang fotografi. Ada juga yang minta diajarkan, ada yang minta diberi pemahaman. Saya sendiri bukanlah fotografer profesional karna nilai saya di materi kuliah fotografi C, tapi sepertinya hal ini tidak menjadi landasan mengenai keberkahan suatu ilmu jika kita belajar bersyukur menerima kekurangan diri. Agak tidak sistematis tulisan saya tapi tidak apa ya, biarkan mengalir aja. 

Maka dari itu, karna antara nilai yang saya dapat dari sekolah dan nilai (kepercayaan) yang saya dapat dari masyarakat sangat berbeda jauh bagai langit dan bumi, saya akan coba mulai sharing tips fotografi jika Allah mengizinkan, atas dasar sikap bersyukur karna telah dititipkan Allah beberapa ilmu teori dan praktek fotografi. 

Meskipun, jujur aja, saya bukan ahlinya karna saya juga sudah berhenti menjadi fotografer selama satu tahun terakhir ini dan hanya menjadi fotografer (kacangan) selama ehmm 1 tahun. Terlebih lagi, saya juga udah gak punya kamera lagi hehehe..  

Tapi, menjadi kewajiban saya untuk berbagi disini. Siapa tau, ada yang membutuhkannya jadi gak perlu minta minta ke saya lagi. 

Maaf ya, jika awalnya saya ambil teori ini dari blog orang. Tentang Angle, Timing, Komposisi dll yang sifatnya mendasar mungkin bisa menyusul, tentu jika Allah mengizinkan..

Tapi untuk selanjutnya saya berharap bisa memberi tips fotografi 1,2,3, dst dalam bahasa, cara dan pengalaman saya pribadi. Amin.

Intinya sih, apapun itu, yg terpenting adalah praktek praktek dan praktek. Terus menerus tanpa henti.

Oke, ini dia teori yg saya ambil dari blog orang. Yang saya cari untuk menyelesaikan tugas kuliah tentang teori fotografi yang udah lama saya lupakan hehehe..



Memotret Foto Jurnalistik
Elemen yang harus dipenuhi dalam sebuah foto untuk bisa dikategorikan sebagai foto jurnalistik,
dikenal metode EDFAT (ENTIRE, DETAILS, FRAME, ANGLE, TIME)

Entire (keseluruhan)
Ambil gambar keseluruhan lingkungan termasuk manusianya.
untuk mengenalkan subyek foto dan lingkungannya kepada para pembaca.

Cth: Foto Landscape atau gambar alam. Atau gambar Rumah dan lingkungan sekitarnya, dan hal hal seperti itu.

Details (kerincian)
Bergerak maju mendekati obyek untuk melihat lebih detail, ajak subyek untuk berinteraksi, perhatikan mata, rambut, apa yang dia pakai. Ambil visual yg kuat sebagai ciri khusus dari subyek & atur komposisi yg bagus.

Cth: Biasanya foto ini memakai lensa khusus, tapi bisa juga dengan kesabaran dan ketelitian khusus seperti foto lalat yang pernah saya buat dan upload di fb. Namun, tentu saja fasilitas sangat mempengaruhi hasil gambar selain Talenta, kepekaan, kecekatan fotografer. Atau bisa memakai lensa lup (pembesar) untuk menghemat dana.
 
Frame (bingkai)
Atur melalui viewfinder komposisi yg enak dilihat dengan memperhatikan elemen disekeliling subyek baik background maupun foreground.

Cth: Ini tentang angle dan komposisi biasanya didapat dari sering memotret. selain dari teori tentunya. Background merupakan latar belakang subjek atau objek dan foreground merupakan gambar yang terdiri dari dua bahu yang bersebrangan, ehmm cth nya ada di fb juga sih.
 
Angle (sudut pengambiln)
Atur sudut pengambilan dari berbagai sudut, bisa dari atas, bawah, dekat atau jauh samping kiri atau kanan subyek. 

Cth: Menyusul ya penjelasan lebih detailnya..... di judul berikutnya.

Time (waktu)
Ambil kesempatan secepatnya jangan menunda waktu, karena bisa saja peristiwa tersebut tidak terulang lagi, atau kesempatan ini akan diambil orang lain. Dalam bahasa fotografi cara ini biasa disebut moment in time yg tepat.

cth: Foto ini memang didasarkan pada ketepatan fikir dan gerak. Biasanya saya sampai mengorbankan tubuh saya agar dapat mengambil gambar yang bagus, tepat waktu. Atau perbanyak doa agar mendapat moment yg spektakuler hehehe.. 
 
7      Tips fotografi jurnalistik Oleh Damir Sagolj, fotografer reuters yg berdomisili di Bangkok.

1.Antisipasi
Kita harus lebih sering motret sebelum berada dilapangan dengan situasi yg sebenarnya hingga kita tidak akan dibingungkan dengan setting kamera dan hanya fokus utk mendapatkan momen.

2. Penelitian
Point ini berkaitan dengan cerita yang kita bangun. Apabila akan mengunjungi suatu Negara yang belum pernah kita kujungi, maka penelitian jauh jauh hari menjadi penting. Kita harus mengetahui semuanya tentang Negara tujuan, terutama isu apa saja yang bakal kita angkat dimasa mendatang.

3. Reach Out
Kita harus punyai banyak teman dan koneksi saat dinegara yg belum pernah kita kunjungi. Damir menjelaskan bahwa kita harus merangkul dan berteman (sebanyak mungkin) dengan orang orang lokal seperti pengemudi, penterjemah, fixer, karena kita tidak pernah tahu kapan kita membutuhkan bantuan mereka.

4. Prioritas
Saat berada dilapangan, damir mengungkapkan bahwa kita harus mengetahui apa prioritas yang harus difoto, karna tidak mungkin semuanya kita foto sekaligus. Mengerti ambisi diri sendiri, mengerti kekuatan kita ada dimana, diskusi dengan tim, lalu kita fokuskan cerita apa yang akan kita angkat.

Latihan
Bagi damir latihan menguasai kamera dan tahu bagaimana cara memaksimalkan kamera yg kita tahu (kita punya) adalah hal paling penting, daripada menggunakan kamera dengan teknologi terkini namun kurang nyaman menggunakannya.

Bergaul
Meluangkan waktu senggang bercengkrama dengan orang orang lokal, daripada melihat dan mereview hasil foto dimalam hari atau diwaktu senggang

Tak terlihat
Sebisa mungkin menjadi fotografer yg tidak terlihat/invisible. Bahwa Damir tdk akan mulai motret dahulu saat berada dilokasi.

n  Definisi foto jurnalistik: Pengetahuan jurnalistik yg obyeknya foto/kegiatan mencari, mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan foto yg mengandung nilai berita melalui media massa.

n  Dalam dunia fotografi jurnalistik dikenal metode EDFAT (Entire, Details, Frame angle time) utk menciptakan foto esai yg baik. 

n  Pengertian foto jurnalistik adalah informasi atau karya foto dari berbagai peristiwa yg disampaikan kepada masarakat seluas luasnya dengan tempo dan waktu yg cepat. Foto jurnalistik biasanya didukung dengan kata kata yg terangkum dalam kalimat yg disebut dengan teks foto/caption foto dengan tujuan utk menjelaskan gambar dan mengungkapkan pesan atau berita yg akan disampaikan ke publik. Intinya bahwa semua gambar yg disajikan dalam bentuk foto dan berita yg dimuat dimedia baik cetak maupun online itu dinamakan foto jurnalistik. 

n  Tugas foto jurnalis, memotret, menulis memilih dan menyimpan. Hingga tidak heran jika naluri seorang foto jurnalis sangat tajam, ketika membaca berbagai macam persoalan yg dihadapi.

n  Lapangan juga membuat seorang foto jurnalis memiliki insting yg kuat. Kekuatan instingnya ini, tidak jarang pula seorang foto jurnalis mampu mengantisipasi sebuah peristiwa yg tak terduga datangnya. 

Yang bukan foto jurnalsitik
Mengubah scara digital subjek foto. Misalnya Bentuk Subjek menghapus cacat pada wajah seperti jerawat kotoran, dll.
Menggabungkan dua foto atau lebih dalam satu foto.
Manipulasi foto baik warna, keterangan, kontras, saturasi yg mengubah realitas yg dilihat fotografer atau orang lain yg hadir saat foto diambil.
Subjek merupakan model yg dibayar atau diberi imbalan untuk partisipasi mereka utk diambil fotonya
Foto yg terlihat candid tapi ada elemen-elemen dimana subjek diposisikan secara khusus oleh fotografer.
Foto dimana subjek memakai pakaian, peralatan atau aksesoris yg disediakan fotografer.

Tentang 5W 1H
what peristiwa apa
who siapa yg jdi objek persitwa itu
why kenapa latar belakang atau penyebab peristiwa terjadi
when kapan terjadi
where dimana terjadi
how seperti apa proses terjadi bagaimana penyelesaiannya

Semoga Bermanfaat dan terbantu. Maaf jika gak maksimal menulisnya, jika ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan.

Jumat, 29 November 2013

Kenapa harus berpura pura

Kenapa Harus Berpura-Pura ?
30 November 2013

Hidup dalam kepura-puraan sungguh menyakitkan, untuk itu sedari dulu aku menjadi pribadi yang apa adanya. Kalau memang sedang tolol ya saya tunjukkan bahwa saya tolol bin stupid yang bahkan melewati batas kesabaran orang orang. Jika sedang berakal, orang orang akan takjub tak menyangka seorang Ari Hayati Daud mampu mengeluarkan kata kata berwacana tebal di Headline Koran dengan judul yang dicetak besar, tak sebanding dengan tubuhnya yang kecil kurus bagai tak bergizi meski sebenarnya bawaan badan saja semuanya, genetik.

Terkadang, saya juga bisa memakai topeng jika berada di tempat tempat yang abu abu. Hal ini mungkin bawaan coping atau self defense. Normal saja kurasa, semua orang miliki itu, sebagai anak komunikasi kusadari ketololan ketololan manusia dalam melindungi dirinya dari rasa takut yang mereka lebih lebih kan. Loh, kok jadi ke mereka, bukan kita? hahaha ketauan lagi mikirin siapa... haha ga tau deh. tulisan ini tanpa diedit kawan.

Mungkin mereka yang saya maksudkan yah, para tokoh atau calon tokoh besar yang sedang bersembunyi menyembunyikan bakat, talenta, untuk tujuan dan sebab tertentu. Whatever, semua orang punya jalan nya masing masing.

Tapi kawan, beberapa bulan terakhir ini (hampir setahun) aku memang sedang tidak menjadi diriku sendiri. Dan tentu saja hal ini diketahui orang yang mengenal hitam putih ku, atau setidaknya yang memiliki kecerdasan di atas rata rata dari Allah, atau sederhananya, orang orang yang sangat perduli padaku. Terimakasih ya, semoga Allah membalas kebaikan kebaikan kecil dan kebaikan besar yang kalian beri. Aku ga bisa balas apapun. Kecuali dengan jalan jalan yang menjadi kehendakNya. Tetap saja, bukan dariku, tapi dariNya segala kebaikan.

Kenapa Harus Berpura-pura, tulisan ini, judul ini mendadak nongol ketika melihat ibuku tertawa geli karna harus memakai perhiasan palsu (imitasi) karna perhiasannya sedang disekolahkan semua, dan tak bersisa apapun karna dipakai untuk keperluan mempertahankan hidup. Aku merasa heran aja, kenapa harus berpura pura ada? oia, agar tak diremehkan manusia manusia topeng. Mungkin begitulah jawabannya. Geli jadinya. Dunia Manusia bukan dipenuhi dengan kemanusiaan tapi penuh dengan topeng topeng lengket kayak karet.

Ada lagi, deretan manusia yang sebenarnya baik dan berpotensi malah berpura pura menjadi orang yang tertutup padahal aslinya tidak seperti itu. Menyembunyikan diri dari dunia. Berada didalam goa yang memberinya ketenangan, naudzubillah. Semoga segera diberi kesehatan, keberanian, kebijaksanaan dan hal hal yang dibutuhkan yang saya tentu tidak tau apa saja hal yg dibutuhkan kawan kita di goa alkahfi. 

Lantas jika begini, mau dikemanakan hidup kita.
Yang berkemampuan menyembunyikan diri, menghindari fitnah fitnah dunia
sedangkan yang tidak berkemampuan malah menonjolkan diri, mengunggulkan diri, dan tanpa disadari telah merusak tatanan yang ada. 
Lantas jika begini, saya juga untuk sementara bisa menulis saja tulisan receh ini.

Kenapa harus berpura pura, semoga esok kita selalu menjadi lebih baik lagi.
Amin.

Rabu, 27 November 2013

Masalah & Pemeceahan Masalah



Masalah & Pemecahan Masalah Kehidupan
 

Kehidupan Manusia sebenarnya merupakan rentetan pemecahan masalah. Untuk memecahkan masalah diperlukan adanya bantuan orang lain atau dipecahkan sendiri. Ada beberapa hal tentang pemecahan masalah yang mengakibatkan sbb:

1.    Frustasi
Frustasi ialah rasa kecewa disebabkan kegagalan dalam memecahkan masalah; kegagalan dalam menghilangkan rintangan yang menghambat terlaksananya suatu keinginan. Orang yang menderita frustasi bisa tidak berdaya, sedih, putus asa, lalu mengundurkan diri dari pergaulan.

2.    Agresi
Merupakan tindak lanjut dari frustasi yang melakukan tindakan agresif dan menyerang orang lain secara fisik/menyerang benda benda yang semata melampiaskan nafsunya akibat emosinya yang meluap luap. Tindakan agresif dapat juga dalam bentuk kata kata memarahi orang lain tanpa beralasan, menyebarkan fitnah, memutarbalikkan kenyataan, dll