Sabtu, 30 November 2013

Listen, Read, Write, Re-Write



1.    Listen, Read, Write, Re-Write
Minggu, 1 Desember 2013.

Pagi ini tenang, mungkin karna semalam kita semua sudah bekerja keras. Allah memberi apa saja yang kita usahakan, karna Allah Maha Penyantun, Penyayang, Pemurah. Semua akan mendapatkan hasil usahanya; ada yang kontan didunia ada yang diakhirat. Ada yang memilih akhirat saja, ada yang memilih dunia akhirat, ada juga yang memilih dunia saja. Untuk para mukmin semoga kita selalu memilih akhirat ya. Dan semoga kita bertemu dengan hamba hamba Nya itu di akhirat dalam keadaan tersenyum lega karna mampu menyelesaikan segala amanah. Amin.

Kita mendengar kicauan burung dan nada, tapi jarang sekali yang mau membaca nada. Saya pribadi, lebih suka membaca nada dan mendengarkan berita. Terbalik ya, iya. Tapi begitu terasa indah. Dengan membaca nada kita dapat mengetahui strategi perang. Tapi, Nada nada kehidupan dan nada lagu instrument.

Kita juga mendengar ucapan orangtua, tapi jarang sekali yang mau membaca suara orang tua. Keinginan terpendamnya, rahasia hatinya yang tentu tidak pernah ia ucapkan atau terkadang seiring waktu terbuka juga. Kemampuan Membaca dan Mendengar dengan baik tak selalu bisa kita lakukan maksimal. Mungkin karna kita masih fokus pada hal hal yang sifatnya indrawi saja. Mungkin…

Meski sebenarnya, dalam ilmu fiqh pun kita wajib melihat hal hal indrawi untuk membersihkan diri. Tapi pernah disuatu pagi kuberkata pada ayah: “Yah, Banyak kertas kerja yang bertumpuk di Meja Gedung Gedung DPR dan Pemerintahan, pun swasta.” “Iya, itu karna tidak ada uang nya” (pelicin.red) “Iya, itu makanya terfikir, bagaimana kita dapat membersihkan yang tak terlihat jika yang terlihat saja tidak bisa kita bersihkan. Dan bagaimana kita mau menyelesaikan tugas yang tidak terlihat, jika tugas tugas yang terlihat saja tidak atau belum bisa kita selesaikan.”  Begitu jawabku, dan ayah diam. Sibuk dengan fikirannya, karna tak kudengar jawaban apapun.

Itu terjadi sudah beberapa minggu yang lewat, dan tadi malam perasaan ku berkecamuk begitu hebat mendengar juga melihat beberapa kejadian kemudian ayah berbicara: “ Ayah ini, tinggal menunggu waktu. Jadi, semua udah cukup ayah beri ya. Dan satu persatu nama nama anaknya tersebut oleh ayah, hatiku mendesis seperti ingin menangis. Tapi aku tau, aku tak boleh egois, bertemu dengan kekasih adalah kerinduannya yang terpendam. Itu keyakinanku. Maka, apapun doa ayah, apapun keputusan Allah, semoga juga menjadi keinginanku. Lebih baik ku amin kan keinginan ayah, seperti panggilan bertemu Allah, jemputan yang ingin didapatkan di tanah haram. Mekkah, Amin.”

Meskipun wahai Tuhanku, Allah yg Esa, yang tiada pantas dipersekutukan dengan apapun. Aku ingin, dan Engkau Maha Tau atas segala inginku, aku ingin disisa hidup ayah, sebelum kematian menjemputnya, ia dapat bertemu dengan ulama, seorang ulama…… untuk berdialoq, mengisi hal hal yang menjadi senyumnya dalam keyakinan. Melengkapi kebahagiaannya, yang telah lama dirindukannya. Tapi ya sudahlah, hambaMu yg lemah ini sudah berusaha. Dan biarkan Engkau memutuskan segala perkara. Maafkanku Allah, Maafkanku Ayah, Maafkanku Ibu, Maafkan kami anak anakmu yang belum dan mungkin takkan pernah dapat membahagiakanmu, meski sedikit, meski seujung kuku ini…

Allah, Bantulah umat islam dalam menertibkan diri dan konsisten pada apa yang telah Engkau beri kepada kami, agar kami tidak lemah agar kami tidak melemah meski tercerai berai. Dan ya Allah, bantulah kami agar menyatu kembali, agar islam tidak saling menuding saudaranya, agar kami tidak saling melemahkan satu sama lain, tetapi saling menguatkan.

Terimakasih ya Allah…. Atas segala nikmat yang tak mampu kami tulis.

Write and Re-Write.
Tahukah kawanku, Menulis adalah kegiatan yang membosankan bagimu dan bagiku tetapi kita butuh kan. Sedangkan Menulis Ulang dan merevisi adalah suatu ketelitian yang harus ku dan kita upayakan agar semakin kuat semakin tajam semakin ber visi sesuai ketentuanNya.

Tahukah kawan, Kita tidak terlahir menjadi anak Raja dan juga tidak terlahir menjadi anak ulama, untuk itu kita harus lebih banyak menulis. Baik itu apa yang ada di hati dan fikiran. Sebagaimana fikir adalah zikir. Seperti itu semua bertasbih, betapa indahnya saling melengkapi.

Karna apa yang engkau rasakan belum tentu akan terulang lagi. Dan izinkan ia terbagi karna apapun yang kita miliki adalah hak orang lain. Dan kawanku, jika kita berhenti menulis maka berhentilah peradaban. Jika kita berhenti berbagi, maka berhentilah kemanusiaan. Jika kita berhenti melakukan hal yang kita yakini, maka mengeringlah jiwa jiwa. Menjadi layu dan tak berarti.

Dan tahukah kawan, jangan mudah takut dan jangan melemahkan diri sendiri. Karna Allah mencintai hamba hambaNya yang kuat. Bukan yang lemah, sungguh bukan yang lemah. Dan tahukah kawan, bahwa dengan berbagi kita akan semakin kaya dan kuat, bukan semakin lemah dan miskin. Dan tahukan kawan, hidup ini bukan tentang take and give, tetapi give give and give… syukur syukur jika bisa gain pada akhirnya. Itu kata guru saya. 

Kawan, meski kita tidak pernah bertemu didunia, semoga kita bertemu diakhirat nanti. Beruntung sekali jika kita bisa reuni akbar disana. Dan beruntung sekali aku diizinkan Allah memutuskan persahabatan dengan dunia dan berteman dengan ahli akhirat seperti kalian, sungguh aku merasa beruntung sekali. Meski kita tidak saling memahami didunia, karna tak semuanya yang ada di perpustakaan rumah kami yang sudah banyak terbuang itu mampu kami bagi dengan keterbatasan ruang dan waktu kecuali hal hal yang menjadi keputusanNya saja, insyaAllah kita akan saling memahami diakhirat nanti. Karna terkadang, hal yang perlu kita lakukan bukanlah memahami namun menerima saudara kita dengan segala kekurangannya. Dengan begitu, keajaiban akan lebih mudah terjadi, tentu saja dengan ketakwaan dan keimanan.

Aku pernah melihat kesombongan dan ketakutan bertemu lalu saling menyapa, kemudian kehancuran terjadi. Sombong terhadap yang dimiliki dan enggan karna takut mempertemukan kebaikan. Tapi, dari situ aku melihat bagaimana bumi dapat berputar diporosnya, berotasi sebagaimana fitrah dari Nya. Indah dan sempurna sekali ciptaanNya, tiada cacat. Kecacatan adalah ke-ego-an diri yang diungkapkan. Tidak ada satu pun yang cacat dalam penciptaanNya, termasuk penciptaan manusia. Karna Ia, Maha Memahami apa yang terungkap dan yang tak mampu terungkapkan…

Allah Memasukkan malam kedalam siang, dan memasukkan siang kedalam malam. Disini letak kesempurnaan itu. Dan Tidak akan mungkin matahari mengejar bulan ataupun bulan mengejar matahari, karna mereka akan berjalan sesuai kodrat nya.. Indah ya? Sungguh, kita semua tau tentang keindahan. Tetapi tetap harus selalu diingatkan. Keseimbangan itu terdapat di perbedaan. Yang mampu menerima perbedaan adalah yang bisa merasakan keseimbangan dan kesempurnaan.

Allah, kumohon angkatlah kebodohan dikeluarga kami, lindungilah kami dari tipu daya musuhMu. Kami tak bisa memusuhi siapapun, maka itu tolonglah kami ya Allah.

Oia, aku minta maaf ya, kadang kala tanpa kusadari.. jika ku menulis atau berkata, mampu membuat orang lain menangis. Atau bahkan membuat mereka menjauhi diri karna takut kepadaku. Aku minta maaf, sungguh, itu diluar kemampuanku. Itu terjadi atas izinNya. Maafkan aku…. Semoga kamu, dia, mereka, kita, aku, semua para hamba tidak ada yang mengambil kesempatan didalam kesempitan yang dirasakan seseorang (kelemahan.red) baik itu disadari ataupun tidak, hanya Alquran penunjuk arah dan Hadis pelengkap kalam. Sampai saat ini, sadarilah, kita selalu dikuatkan Allah dengan caraNya yang luarbiasa. Tidak mungkin jika umat islam tidak bisa jatuh cinta kepada islam nya, agama keselamatan dunia akhirat ini penuh berkah, sungguh penuh berkah.

Selamat Menulis kembali, kawanku.. Menulis dan membaca dengan namaNya…
Semoga disuatu waktu, para Profesor dan Ulama dapat bertemu dan bercengkrama diatas sajadah maupun diatas tikar untuk mencapai keridhoanNya. Dirumah kami, dirumah kalian, dirumah Allah, dimana saja atas izin dan senyuman Nya yang paling indah, amin.

2 komentar:

  1. Amin Amin// Semoga doa-doa Ari Hayati dikabulkan Allah Ta'ala...

    BalasHapus
  2. Amin allahumma amin, makasih ka. Makasih jg buat yang lain yang meng amin kan dalam hati aja...

    BalasHapus