Kamis, 21 November 2013

Tentang kita...

Medan sebelum subuh, 22 November 2013.

Bismillahirrohmanirrohiim.

Kita semua memiliki birat luka, kawan. Suka atau tidak maka ia akan tetap ada dalam keadaannya. Dan seringnya ia menjadi bukti pada sejarah masing masing jiwa.  

Aha... Masih ragukah kita pada hari perhitungan dimana segala ruh bertemu dikumpulkan, dipertemukan, ditanya & menjawab ? Masih belum bisakah telinga ini mendengar beberapa suara penyesalan akan hilangnya usaha, ilmu, doa, waktu, harta, karya dan segala yg tersia sia karena tak bertujuan menggapai ridhoNya? Tentulah saya tak ingin menunjukkan telunjuk, karena bahkan diri ini penuh dosa.

Jadi, maafkanlah saya..
Jika diri ini terlihat bercahaya dalam ilmu, karya, akhlaq disuatu masa. Bukan tanpa dosa, bukan tanpa luka, bukan tanpa kesakitan kecewa. Jika disuatu masa para saudara sahabat melihat saya sebenarnya terpilih untuk obati segala luka, untuk itu maafkanlah saya jika ruang, waktu, amanah yg sengaja sedikit tertolak dan terhindari dengan sikap yg tak bisa tertindak baik.

Jika ternyata banyak hal yg belum bisa kutulis disini, dalam tangisan doa hendaknya kita bersabar karna dosa membuat kita terpuruk tersungkur dan seringkali menyisihkan diri atau bahkan bersikap defensif dengan caranya yang sangat beragam.

Maka biarlah, biar Allah saja yang mengurus kebodohan-kebodohan kita, karna ia sang pencipta diri dan jiwa.

Kuberfikir, akankah bertemu khiyar nafisa. Seorang gadis yg telah menjadi wanita  dengan kewajiban mengetahui dan menunaikan hak hak suami, hak hak istri, hak hak anak dan hak hak kedua belah pihak keluarga baru dan lama nya.

Bisakah kami bertemu lagi tanpa sedikitpun usaha bergerak keluar. Adakah jembatan penyebrangan utk bertemu. Ataukah telah disiapkan mesin kereta bawah tanah. Karna sepertinya, mengobrol adalah salah satu pengobat rindu. Bertatap muka adalah keinginan untuk kembali mengenang.

Bahagiakanlah dirimu, keluargamu, wahai sahabat lama...
Jadilah dirimu sebagaimana bayi menjadi dirinya.
Selalu belajar dan belajar, pada apapun dimanapun.
Khiyar nafisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar