Jumat, 15 November 2013

Kampung (an)

Kampung (an)
14 November 2013

Setiap hari ada saja yang mengatakan kata kampungan padaku akhir akhir ini. Bingung juga ya, akhirnya aku mikir ada apa dengan kampung. 

Apa yang identik dengan kampung, apa persepsi orang orang tentang kampung. karna toh ayah ibu saya dari kampung. Dan saya dulu sering ke kampung dan tinggal di kampung kampung. Apakah besok saya boleh berkata begini : saya kota (an). Untuk menyatakan saya lahir di kota, sebagai anak kota dan sok kota.  

Bukankah imbuhan -an dapat membantu kita menyatakan sifat? saya ingin menyatakan saya ini bersifat kota(an), bahwa saya orang kota.  

Begitu ya?
Apa ada yang salah dengan kampung dan ada apa dengan kota?
Apakah kota bernilai baik dan kampung bernilai buruk?
Maka, saya akan mencoba berpenampilan kampung(an) agar mendapat predikat itu.

Apakah ini ada hubungannya dengan ketidakmampuan masyarakat indonesia dalam memilah milah budaya yang pantas dan wajib dipertahankan dan budaya luar yang harus di filter manfaat dan efeknya sebelum digunakan, disosialisasikan tersosialisasikan, dibiasakan di Indonesia?     

Indonesia, Please hindari kebodohan yang lahir dari ketidaktahuan dan kemalasan berfikir. Bahkan, jika saja agama saya membolehkan mencaci orang lain saya akan ehm bertanya saja deh kenapa hari ini salah satu anggota Dewan berkata: 
"Bagaimapun, Indonesia tidak mampu jika tidak mendapat investasi dari pihak asing." Oh Bapak anggota Dewan, saya kecewa dengan ucapanmu, saya berharap suatu hari dapat bertemu atau tulisan tak berbobot ini dapat bapak baca karna saya ingin mengatakan: "Apakah bapak tidak yakin dengan adanya Allah? sehingga mengeluarkan kata kata lemah seperti itu?" 

Indonesia, jangan kampung(an) ya... :P  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar