Kamis, 09 Mei 2013

Manajemen Waktu


Manajemen Waktu
Sunday, July 08, 2012
12:31 PM

Segala puji bagi Allah yang telah mencitakan langit dan bumi,

Dan mengadakan gelap dan terang,

Namun orang orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan rabb mereka.

(QS. 6:1)


M A N A J E M E N    W A K T U

Mengatur waktu itu memang bukanlah perkara yang mudah.
Khususnya bagi orang orang yang belum bisa menentukan arah dan tujuan hidup. 
Apalagi, jika tak memiliki rute atau peta dan navigasi untuk berlayar di lautan kehidupan yang berombak ini, bisa bisa terombang ambing tanpa bergerak maju sedikitpun.

Contoh manajemen waktu yang paling dekat dengan kita sebagai umat muslim adalah, Shalat.
Selain karna shalat adalah ibadah pertama yang akan kita pertanggung jawabkan di akhirat nanti dihadapan tuhan kita, Allah swt.
Shalat merupakan hadiah dari Allah untuk kita gunakan sebaik baiknya sebagai alat pendongkrak produktifitas kesehatan tubuh kita demi menunjang kegiatan kegiatan yang bermanfaat bagi kehidupan yang abadi kelak, akhirat. Amin ya rahmanurrohim.
Kenapa bisa begitu? Mari kita bahas lebih lanjut tentang shalat.

Shalat wajib terdiri dari 5 waktu. Subuh, zuhur, ashar, maghrib dan isya.
5 waktu ini adalah waktu waktu penting.
Karna disinilah terjadinya pertukaran cuaca, pertukaran suhu, pertukaran atmosfir keadaan, pertukaran keadaan dari terang menjadi gelap dan dari gelap menjadi terang.
Jika kita fikirkan lagi lebih dalam, seharusnya kita dengan mudah dapat mengetahui bahwa Allah menciptakan pagi siang dan malam bukan tanpa tujuan tertentu.
Selalu ada alasan atas peristiwa dan selalu ada sebab atas akibat.
Begitu pula dengan kehadiran malam dan bintang bintang, adanya mereka sebagai selimut kita.

Kita tentu mengetahui, bahwa waktu yang kita miliki dalam sehari hanyalah 24 jam.
Semua orang tau itu, tapi tidak semua orang mampu menggunakan waktunya dengan sangat berkualitas.
Tetapi, coba tanyakan arti 24 jam kepada para pekerja keras, kuli bangunan, pemahat, perenang handal, pelari tercepat, semua yang menjalani peran dalam kerja keras di 24 jam yang dimilikinya akan mengatakan bahwa 24 jam itu adalah prestasi.  24 jam itu adalah bagian dari detik, menit dan jam jam yg harus diisi dengan hal hal penting, pencapaian pada hal hal yg difokuskan.

Sedangkan jika kita mau bertanya kepada para pekerja cerdas yang sangat tertutup tersebut, kita akan mengetahui betapa lihainya mereka dalam memahami: "apresiasi" dan olah emosi di 24 jam tersebut.

Apakah sesederhana itu?
Tentu saja tidak.
Masih banyak lagi contoh yang berperan dalam memaknai 24 jam ini.
Kita hanya perlu membuka mata dan telinga, untuk mendengarkan dan 'mendengarkan' dari hati nurani…

ada banyak yang kita bisa pelajari diluar sana tentang berharga nya 24 jam dalam sehari.
Dan orang orang yang berkualitas adalah orang orang yang memanfaatkan 24 jam nya dengan maksimal. Maksimal menolong diri, maksimal membahagiakan diri, maksimal membantu orang lain, maksimal tersenyum, maksimal berbuat baik, maksimal berkarya dan maksimal dalam apa saja, termasuklah maksimal bersyukur, ALL OUT.
Semoga kita termasuk didalamnya,
mampu memaksimalkan diri dalam kegiatan apa saja yang terlibat dikeseharian kita, 24 hours.

Tapi, apakah benar kita cukup melakukan hal itu saja?
Tentu saja tidak.
Karena 99% kemampuan kita harus dikeluarkan.  Apa saja yang ada di diri kita adalah hak bagi orang lain. Dan untuk mengeluarkan itu semua adalah pekerjaan yang tidak mudah jika tidak didasari memiliki habit (kebiasaan.red) yang cukup bagus.
Dan, jika mengandalkan kerja keras saja tidak akan cukup,
begitupun sebaliknya, kerja cerdas saja tidak akan cukup baik.
Kualitas dan kuantitas harus bersinergi,
karna indonesia menyimpan penyakit yang parah selama bertahun tahun.

Lalu, walaupun kita telah melakukan hal yang benar,
apakah kita telah melakukan dengan cara yang benar?
Berikut untuk diketahui:
Langkah pertama untuk menang adalah mengenali musuh!
Namun, bagaimana mengenali musuh jika kita tidak tau siapa musuh yang sebenarnya?
Diri kita adalah musuh yang sebenarnya, bukan orang lain.

Namun, ketika kita merasa kalah dengan diri kita,
Jangan berputus asa untuk terus mengalahkan diri sendiri. Karna apa?
karna kekalahan bisa menjadi sama baiknya seperti kemenangan didalam mengguncangkan jiwa dan membiarkan kemuliaan keluar. Ini tentang proses..
 
Dan karena, perhatikanlah.
Orang orang sukses diluar sana adalah orang orang yang benar benar memusuhi dirinya dengan benar.

Kemuliaan seperti apa sih yang saya maksud disini?
Kemuliaan untuk menjadi diri sendiri.
Tanpa perlu menjadi seperti orang lain, meniru gaya orang lain, ciri khas orang lain.

Jika ada pembaca yang bertanya:
untuk apa belajar menjadi diri sendiri, toh setiap hari kami sudah melakukannya.
Itu tidak benar! Telah banyak dari kita yang belum menjadi dirinya sendiri.
Jika kita telah menjadi diri sendiri maka kita akan menjadi pribadi yang unik, khas, dengan terampil dan secara alami mampu menonjolkan kelebihan kelebihan diri, mengembangkannya dengan maksimal dengan menekan kekurangan diri yang kita miliki atau membuat kekurangan menjadi kelebihan.
Jika kita telah mampu melakukan hal ini, maka inilah kita, dengan apa adanya diri ini.

Pasif yang aktif bermain sambil bekerja tanpa terasa tanpa lelah namun lega dan bahagia karna semua berjalan seperti apa adanya tanpa melawan arus kehidupan dan fitrah diri sendiri.
Segala nya terasa menyenangkan dan melegakan. Orang orang disekitar kita pun ikut merasakan kebahagiaan tersebut.

Seperti mengeluarkan bongkahan batu kecil ataupun besar yang keluar dari dalam jiwa. Melegakan.
Itulah akhlak alami diri. Tak diingat, berjalan apa adanya saja. Bagai sesuatu yg menjadi zakat sehari hari. Tergerak untuk selalu mengeluarkan hal hal bagi sesama.

Tetapi, jika pembaca tetap merasa telah menjadi diri sendiri namun belum cukup merasa bahagia dan masih saja mencari kebahagiaan kebahagiaan di luar diri sendiri, maka itu berarti anda belum menjadi diri sendiri. 

Dan satu hal lagi yang perlu diketahui oleh diri kita yang sedang mencari jati dirinya adalah:
"Kebahagiaan adalah sesuatu yang ditemukan, ditempat dimana orang jarang mencarinya!"

Dimanakah tempat itu?
Di Jiwa.


Sabda Rasulullah SAW
“Ketahuilah, sesungguhnya didalam tubuh ada segumpal daging. Apabila ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan apabila ia rusak maka rusaklah seluruh tubuh.
Ketahulah (segumpal daging) itu adalah hati.”

Dan  didalam hati ini lah bersumber segala kekuatan dan kebahagiaan diri.
Maka pancarkanlah kebersihan hatimu.
Tunjukkan seberapa produktif dirimu yang sebenarnya.
Jangan bersembunyi dibalik kelemahanmu, jangan membatasi diri dengan keterbatasanmu yang sebenarnya dari nya bisa kamu jadikan jembatan penghubung antara hablum minannas, ya, justru dengan adanya kekurangan dirimu itulah kamu bisa melakukan amalan lain selain shalat yaitu bersilaturahmi, berkunjung, bertukar fkiran, bertukar pendapat, bergotong royong, berkejasama, nasihat menasihati, pinjam meminjam buku, beri memberi kekuatan, transfer mentransfer energi dengan cara yang saling berbeda, dengan kata lain: BERSINERGI dengan adanya perbedaan..

Dan apakah hal tersebut bisa kita lakukan begitu saja tanpa usaha dan perjuangan yang keras dan cerdas? Tentu saja tidak, untuk bisa bertukar sesuatu dengan orang lain kita harus mengenali apa apa yang kita miliki terlebih dahulu. Jika kita saja tidak tahu apa yang bisa kita berikan kepada orang lain, bagaimana orang lain bisa mengenal kelebihan yang ada dirimu? Tunjukkan lah …
Jangan pernah menunda nunda kebaikan lagi. Itu hanya akan menunda nunda kesuksesanmu.

Kembali ke topik, manajemen waktu.
Bagaimana caranya menyeimbangkan waktu untuk diri sendiri, sekitar dan Allah.
Bagaimana caranya agar waktu kita tidak terbuang sia sia
Bagaimana caranya agar segalanya menjadi lebih ringan dan mudah dilakukan
Bagaimana caranya menghabiskan 24 jam dengan sangat berkualitas

Mulailah dari memperhatikan kedisiplinan shalat kita, kepedulian terhadap kebersihan, keterkaitan terhadap sekitar.

Ya, mulai dari shalat.
Jika tidak per caya, bedakanlah perasaan anda mengawali hari dengan shalat subuh di masjid dengan shalat subuh sendirian dirumah.
Bedakan perasaan dan kesemangatan kerja anda setelah subuh dan jika memulai hari tanpa shalat subuh dan bangun telat.
Bedakan pula ketika anda break di kantor tidak melakukan shalat dzuhur dan hanya makan siang. Bedakan dan rasakan esensi segarnya jatuhnya air ke kulit.

Karena semua tentang shalat serta segala perintahNya adalah hadiah dari Allah untuk kita,
mengapa tidak segera kita ambil kebaikan itu?
Jadi, shalat adalah hadiah dari Allah, shalat adalah kebutuhan kita.

Manajemen waktu adalah tentang bagaimana mengatur diri untuk:
Berapa persen kita habiskan waktu untuk berhubungan dengan-Nya dengan cara yg berbeda-beda ?
Jika ini sudah teratasi, insyaAllah, segalanya akan lebih mudah dan lebih baik lagi.
Amin ya rabbal'alamin.

Wallahualam bisshawab.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar