Rabu, 08 Mei 2013

Jam 21



Jam 21:11

Udah kelar segala aktifitas hari ini. Seharian ini hanya tentang aktifitas yang berhubungan dengan dunia luar. Dari pagi sampai malam baru pulang, tapi, memang gak ada yang special, bukan kegiatan yang direncanakan sedemikian rupa buat menysun dan menapaki langkah demi langkah kesuksesanku, tapi hanya sekedar melengkapi keadaan yang ada, menjalani, sekedar bersyukur atas waktu luang, mengisi waktu bersama keluarga setelah peristiwa ‘hampir tsunami’ yang terjadi di bulan April 2012.

Semua orang memiliki aktifitas yang padat demi mensukseskan masa depannya, menapaki kehidupan dengan dinamis, optimis, penuh gairah dan mendebarkan. Tapi aku mendapati diriku hanya sekedar menjalani rutinitas yang ada, jikapun aku memiliki mimpi. Aku tak memiliki cukup keberanian untuk meraihnya dengan sepenuh hati, jiwa dan raga.

Tapi hari ini, aku tersentak, sebagaimana hari hari sebelumnya ketika syaraf malu dan ambisi ku mulai tergerak. tapi kali ini, amarah, kekecewaan, kebingungan, rasa rendah diri telah ikut campur untuk menendang keluar diriku yang sebenarnya. Ada apa?
Tak ada, hanya menjadi seseorang yang sedikit berbeda untuk beberapa saat saja, jawab jiwa phlegmatisku.

ketika sang ambisius bertanya “siapa dirimu sebenarnya?”
“Aku ini penulis.” jawab batinku.
Tapi si ambisius ini tak serta merta menerima jawabanku, ia pun meyangkal jawabanku dengan pertanyaan yang menghujam jantung.
 “mana karyamu?” Tanya nya dengan lantang.

Aku terdiam. Tak bisa menjawab. Dan ia seakan tak puas dengan keterpurukanku, lantas berkata lagi.
“Ah, kau penulis palsu!”
oh maaf aku sedang menulis beberapa buku” jawab sisi phlegmatic-ku segera mengambil peran agar tak disabotase olehnya, mengambil jalan aman untuk jawaban yang dibutuhkan sang api.

“Buku yang mana?” Lagi lagi ia menghujam pertanyaan yang menancap ego.
“Setauku ada banyak calon bukumu yang tak jadi karna ditelantarkan berminggu dan berbulan bulan.”
Setauku, teman teman penulismu-bahkan yg usianya lebih muda darimu, selalu menikmati kerja kerasnya untuk berpacaran dengan laptop ditiap malam untuk menulis novel.
Memperjuangkan bakat dan hobi yang dipilihnya untuk ditunjukkan keluar, dipertontonkan kepada dunia, dan kau? Kau? Apakah kau tidak malu?  Kerjamu berhari hari hanya bersantai, menulis jika sekedar ada mood, jika sekedar ada waktu luang, jika sekedar ada suasana yang nyaman dan mendukung, tak ada perjuanganmu, tak ada kenikmatan dari setiap tulisanmu, kosong, semua kosong, kau penipu, menipu dirimu sendiri!

“Tidak!  aku tidak bohong,”
aku hanya belum maksimal untuk mengeluarkan kemampuanku sepenuhnya, karna aku masih sakit, Kemampuanku terbatas, sedangkan ide ide dan semangatku tumbuh kuat dimalam hari, disaat suasana sunyi, namun aku tak berani untuk tidur malam saat saat ini, masih dalam proses pengobatan.

“Ah, omong kosong !!!!”

Dan kami pun sama sama diam, membisu,
mencoba saling memahami diri kami tanpa berbicara lagi dan berbantah bantahan . . .



Tidak ada komentar:

Posting Komentar