Minggu, 12 Mei 2013

Menciptakan Mood


Menciptakan Mood
By Ari Hayati Daud

Banyak yang selalu berkata ‘duh.. mood menulis ku hilang”
Sebenarnya, bukan mood yang hilang, tapi keinginan itu tidak kuat. Tekad itu kosong. Dan yang mampu menguatkan tekad adalah tujuan, impian atau visi dan misi yang tajam.
Ada juga yang berkata “Doooh, idenya hilang, males deh” sebenarnya, bukan ide yang hilang, tapi kesemangatan pudar. Karna ide selalu ada dimana mana, asal kita memiliki semangat. Satu kata yang kita temukan di buku bergambar anak anak pun bisa kita jadikan tulisan, asal niat dan semangat.
Cara meningkatkan semangat? Bersihkan niat.
Masih banyak alasan untuk menunda, menyangkal, menolak kemampuan alami kita dalam menulis, menyusun kata mencari rangkaian kalimat yang sambung menyambung menjadi catatan yang berisi informasi, data dan biasa pula kita sebut sebagai alat tukar komunikasi. Oh maaf jika salah, ini hanya definisi saya bercampur pada hal hal yang pernah saya baca. Santai saja bukan? Tak berdosa? Maka, lakukan menulis seperti bernafas saja. 
Disadari atau tidak, untuk menampar diri sendiri diperlukan pula keberanian. Perhatikan akhir kata yang kita ucapkan dari sebuah jawaban yang terlontarkan, maka dapat dipastikan bahwa kita selalu melempar alasan lalu menjawab yang sebenarnya.
Contoh:  “Dooh, ide nya hilang, males deh” ide nya hilang, males deh. Ide yang hilang merupakan sebuah alasan agar kita terlihat sebagai pribadi yang manusiawi, selalu dan terbiasa, lantas biasa saja jika memiliki kesalahan dan kebiasaan aneh.
Males deh à merupakan jawaban yang sesungguhnya.
Seringkali, kita menjadi seseorang yang ahli dalam menyangkal kelebihan diri karna kebiasaan kebiasaan buruk yang kita tanamkan kedalam diri baik itu disadari ataupun tidak disadari. Tak percaya, coba saja mulai untuk mengawasi dirimu, every steps.
Konyol sekali memang. Terbuktilah peribahasa ‘semut diseberang pulau tampak sedangkan gajah dipelupuk mata tidak tampak’
Kesalahan pemerintah sekecil apapun selalu terlihat dan tercium oleh kita (mengalahkan detektif saja) namun kesalahan besar yang ada di diri sendiri tidak disadari. Jadi, jangan salahkan jika Negara kita mudah sekali dijajah. Kita hanya ahli dalam lempar melempar senjata, tak ada yang berani menembak diri sendiri. Lihatlah integritas bangsa jepang, mereka berani menembak dan menusuk diri sendiri dengan senapan dan senjata tajam (pedang samurai) hanya karna gagal dalam mendidik diri sendiri, hanya karna gagal dalam menyelesaikan target dan bertahan dalam mempertahankan integritas diri baik itu dalam bentuk apa saja, target kedepan (achievement), kejujuran, kedisiplinan dan lain sebagainya. Oh, tentu saja jangan ditiru secara buta, tapi tirulah nilai nilai yang bisa kita petik, karna segala sesuatu yang berlebihan itu selalu tidak baik. Seimbang, balance, alami dan natural. And do it more more more. . .

Kembali di menciptakan mood, akan saya tulis sedikit cara untuk mengembalikan mood yang benar benar hilang. Siapa tau tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang benar benar kehilangan cara untuk menyusun huruf demi huruf seperti yang terjadi dengan saya 6 tahun yang lalu karna suatu peristiwa.
1.        Pastikan menulis dengan alat tulis yang kita sukai. Terserah deh mau merk pulpen termahal atau termurah kertas terbaik atau terjelek yang penting mood kamu (baca: Taste.red) semakin berkembang atau muncul.
2.       Pemanasan. Ya, bagi yang belum menemukan gaya menulisnya ada baiknya sering sering melakukan pemanasan bisa dimulai dari menuliskan perasaan saat itu, hal hal remeh yang kita inginkan, kekecewaan, kebingungan dan tentu saja masih banyak hal yang bisa kita tulis asal tangan ini siap diajak pegel.
3.       Pergilah ke tempat yang memancing inspirasi atau ciptakan ruang sendiri untuk menulis. Hal ini mudah saja, ciptakan dan kenali diri sendiri, temukan hal hal yang menjadi minat kita. Dalam hal apa saja. In and Out. Faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi perasaan kita. Tak perlu tempat yang jauh atau mahal, cukup cari sudut sudut dibelahan bumiNya yang dapat membuatmu betah berlama lama disitu. Lalu, mulailah menulis!
4.      Berteman dengan sesama penulis dan saling bertukar tips untuk mengembangkan kemampuan menulis
5.       Kumpulkan tulisan tulisan lama yang terabaikan lalu revisi kembali.
6.      Hargai karya yang kita miliki lalu syukuri
7.       Beranikan diri untuk membiarkan orang lain membacanya lalu dengarkan komentar mereka ambil yang positif buang yang negative.
8.      Segala sesuatunya dimulai dari niat dan usaha
9.      Tentukan target diminggu ini, bulan ini, bulan depan, 6 bulan kedepan, dan seterusnya.
10.    Pastikan kita telah mengenali kemampuan diri dan rasa tertarik yang mendominasi tulisan kita, sehingga tulisan bisa lebih terarah dan fokus ke satu titik saja. Contoh: Dunia seni, Broadcasting, Masak memasak, Politik, Humanisme, Motivasi, Novel, artikel, dan lain sebagainya.
11.     Just Write it down and do it now ! Jangan tergantung pada mood tapi ciptakanlah mood mu.

Masih banyak tips yang akan panjang sekali jika saya tulis, termasuk diantaranya menulis satu kata diselembar kertas kecil lalu gulunglah, kumpulkan kertas tersebut dan masukkan kedalam botol atau kotak yang memiliki tutup. Bukalah  kotak/botol tersebut ketika ingin pemanasan menulis atau sedang tidak tau harus menulis dengan judul atau tema seperti yang tertera di potongan kertas bergulung itu, lakukan berulang ulang sampai mood untuk menulis (baca; semangat.red) datang kembali.  Bisa juga dengan menantang diri sendiri untuk membuat sesuatu yang sederhana namun menggelitik, apa saja dengan cara yang berbeda pasti akan tampak luarbiasa. Konsistenlah menulis, karna : bakat saja tidak akan pernah cukup jika tidak didominasi oleh ketekunan.  

Tuesday, 28 august 2012
Before dawn, 02:43, Banda Aceh.
Terbangun oleh tetesan air hujan yang masuk melalui celah jendela kamar . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar