Rabu, 15 Mei 2013

Niat Dan Tekad


Niat dan Tekad
By Ari Hayati Daud

Seringkali, keimanan mempengaruhi niat dan tekad kita dalam membuat keputusan serta melakukan tindakan tindakan.

Berbisnis, niatnya apa. Sekedar mencukupi kebutuhan keluarga, menjadi kaya atau terlihat keren, hobi, atau mungkin ingin bisa berguna bagi dan membantu orang lain dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan, ingin menjadi lapangan penyalur bagi yang memiliki bakat khusus yang butuh disalurkan? Memajukan Indonesia, tidak mau bergantung atau menjadi benalu (parasit) bagi orang lain, atau hanya pengisi waktu luang dan mungkin juga karna ingin mengikuti jejak Rasulullah SAW dalam berbisnis? Apapun itu, kita selalu memiliki niat untuk suatu tindakan. 

Memiliki pilihan untuk menjadi lebih baik, kesiapan diri yang perlu dipertanyakan. Karna segala tindakan atas pilihan pilihan besar maupun kecil yang telah kita tentukan selalu membutuhkan konsekuensi konsekuensi dalam skala sebab akibat.

Sedangkan biasanya, niat dan tekad itu dapat muncul didorong oleh rasa butuh, rasa takut yang kita miliki sebagai manusia normal. Beruntunglah bagi yang mampu mengenali tanda tanda rasa takutnya dalam memutuskan sikap, berniat dan bertekad. Sehingga tidak terjebak pada pusaran emosi, yang sesungguhnya hanya merupakan alat pendongkrak potensi diri.

Mampu mengenali diri, emosi, kebutuhan, kekurangan dan juga kelebihan kelebihan yang kita miliki serta memahami faktor dari luar diri yang mempengaruhi kita dalam menentukan pilihan serta sikap maka akan lebih baik lagi, lebih berkualitas, lebih kuat dan menguatkan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar