Menciptakan Mood
By Ari
Hayati Daud
Banyak yang
selalu berkata ‘duh.. mood menulis ku hilang”
Sebenarnya,
bukan mood yang hilang, tapi keinginan itu tidak kuat. Tekad itu kosong. Dan
yang mampu menguatkan tekad adalah tujuan, impian atau visi dan misi yang
tajam.
Ada juga
yang berkata “Doooh, idenya hilang, males deh” sebenarnya, bukan ide yang
hilang, tapi kesemangatan pudar. Karna ide selalu ada dimana mana, asal kita
memiliki semangat. Satu kata yang kita temukan di buku bergambar anak anak pun
bisa kita jadikan tulisan, asal niat dan semangat.
Cara
meningkatkan semangat? Bersihkan niat.
Masih
banyak alasan untuk menunda, menyangkal, menolak kemampuan alami kita dalam
menulis, menyusun kata mencari rangkaian kalimat yang sambung menyambung
menjadi catatan yang berisi informasi, data dan biasa pula kita sebut sebagai
alat tukar komunikasi. Oh maaf jika salah, ini hanya definisi saya bercampur
pada hal hal yang pernah saya baca. Santai saja bukan? Tak berdosa? Maka,
lakukan menulis seperti bernafas saja.
Disadari
atau tidak, untuk menampar diri sendiri diperlukan pula keberanian. Perhatikan
akhir kata yang kita ucapkan dari sebuah jawaban yang terlontarkan, maka dapat
dipastikan bahwa kita selalu melempar alasan lalu menjawab yang sebenarnya.
Contoh: “Dooh, ide nya hilang, males deh” ide nya hilang,
males deh. Ide yang hilang merupakan sebuah alasan agar kita terlihat sebagai
pribadi yang manusiawi, selalu dan terbiasa, lantas biasa saja jika memiliki
kesalahan dan kebiasaan aneh.
Males deh à merupakan jawaban yang
sesungguhnya.
Seringkali,
kita menjadi seseorang yang ahli dalam menyangkal kelebihan diri karna
kebiasaan kebiasaan buruk yang kita tanamkan kedalam diri baik itu disadari
ataupun tidak disadari. Tak percaya, coba saja mulai untuk mengawasi dirimu,
every steps.
Konyol
sekali memang. Terbuktilah peribahasa ‘semut diseberang pulau tampak sedangkan
gajah dipelupuk mata tidak tampak’
Kesalahan
pemerintah sekecil apapun selalu terlihat dan tercium oleh kita (mengalahkan
detektif saja) namun kesalahan besar yang ada di diri sendiri tidak disadari.
Jadi, jangan salahkan jika Negara kita mudah sekali dijajah. Kita hanya ahli
dalam lempar melempar senjata, tak ada yang berani menembak diri sendiri.
Lihatlah integritas bangsa jepang, mereka berani menembak dan menusuk diri
sendiri dengan senapan dan senjata tajam (pedang samurai) hanya karna gagal
dalam mendidik diri sendiri, hanya karna gagal dalam menyelesaikan target dan
bertahan dalam mempertahankan integritas diri baik itu dalam bentuk apa saja, target
kedepan (achievement), kejujuran, kedisiplinan dan lain sebagainya. Oh, tentu
saja jangan ditiru secara buta, tapi tirulah nilai nilai yang bisa kita petik,
karna segala sesuatu yang berlebihan itu selalu tidak baik. Seimbang, balance,
alami dan natural. And do it more more more. . .
Kembali di
menciptakan mood, akan saya tulis sedikit cara untuk mengembalikan mood yang
benar benar hilang. Siapa tau tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang benar
benar kehilangan cara untuk menyusun huruf demi huruf seperti yang terjadi
dengan saya 6 tahun yang lalu karna suatu peristiwa.
1.
Pastikan
menulis dengan alat tulis yang kita sukai. Terserah deh mau merk pulpen
termahal atau termurah kertas terbaik atau terjelek yang penting mood kamu
(baca: Taste.red) semakin berkembang atau muncul.
2. Pemanasan. Ya, bagi yang belum
menemukan gaya menulisnya ada baiknya sering sering melakukan pemanasan bisa
dimulai dari menuliskan perasaan saat itu, hal hal remeh yang kita inginkan,
kekecewaan, kebingungan dan tentu saja masih banyak hal yang bisa kita tulis
asal tangan ini siap diajak pegel.
3. Pergilah ke tempat yang memancing
inspirasi atau ciptakan ruang sendiri untuk menulis. Hal ini mudah saja,
ciptakan dan kenali diri sendiri, temukan hal hal yang menjadi minat kita.
Dalam hal apa saja. In and Out. Faktor internal dan eksternal yang dapat
mempengaruhi perasaan kita. Tak perlu tempat yang jauh atau mahal, cukup cari
sudut sudut dibelahan bumiNya yang dapat membuatmu betah berlama lama disitu. Lalu,
mulailah menulis!
4. Berteman dengan sesama penulis dan
saling bertukar tips untuk mengembangkan kemampuan menulis
5. Kumpulkan tulisan tulisan lama yang
terabaikan lalu revisi kembali.
6. Hargai karya yang kita miliki lalu
syukuri
7. Beranikan diri untuk membiarkan
orang lain membacanya lalu dengarkan komentar mereka ambil yang positif buang
yang negative.
8. Segala sesuatunya dimulai dari niat
dan usaha
9. Tentukan target diminggu ini, bulan
ini, bulan depan, 6 bulan kedepan, dan seterusnya.
10. Pastikan kita telah mengenali
kemampuan diri dan rasa tertarik yang mendominasi tulisan kita, sehingga
tulisan bisa lebih terarah dan fokus ke satu titik saja. Contoh: Dunia seni,
Broadcasting, Masak memasak, Politik, Humanisme, Motivasi, Novel, artikel, dan
lain sebagainya.
11. Just Write it down and do it now !
Jangan tergantung pada mood tapi ciptakanlah mood mu.
Masih
banyak tips yang akan panjang sekali jika saya tulis, termasuk diantaranya
menulis satu kata diselembar kertas kecil lalu gulunglah, kumpulkan kertas
tersebut dan masukkan kedalam botol atau kotak yang memiliki tutup.
Bukalah kotak/botol tersebut ketika
ingin pemanasan menulis atau sedang tidak tau harus menulis dengan judul atau
tema seperti yang tertera di potongan kertas bergulung itu, lakukan berulang
ulang sampai mood untuk menulis (baca; semangat.red) datang kembali. Bisa juga dengan menantang diri sendiri untuk
membuat sesuatu yang sederhana namun menggelitik, apa saja dengan cara yang
berbeda pasti akan tampak luarbiasa. Konsistenlah menulis, karna : bakat saja
tidak akan pernah cukup jika tidak didominasi oleh ketekunan.
Tuesday,
28 august 2012
Before
dawn, 02:43, Banda Aceh.
Terbangun
oleh tetesan air hujan yang masuk melalui celah jendela kamar . . .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar