Manusia
Tanpa Kata
30-06-2011
Puisi
ini untuk warna..
Sendunya
begitu terang.
Dan
baitnya cacat
Dengan
irama patah-patah
Kututup
hari dengan hamdalah
Dari
pagi hingga sore kubentang dunia
Kemudian
aku menari diatasnya
Tanpa
terbatas
Karna
gerakanNya seluas rancanganNya
Kubiarkan
sayap kecilku terkena hangat sinarNya
Hangat
– tanpa efek samping
Betapa
kaya bersamaNya
Aduhai-aduhai-ingin
kulepas semua
Tapi
sayangku masih kecil
Kasihan
dia bekerja lelah
Kasihan
Kasihanilah
Si
penghamba yang tak pandai menghamba
Dengan
sempurna
Tak
apa-tak apa
Perlahanlah
Satu
persatu
Kubuka
Atas
izinNya atas kemurahanNya
cintaNya
selalu,
Nyata.
Untuk
kata yang terbuang percuma
Midnight
30 june ’11, Bekasi City.
Tersenyumlah..
Untuk
kata yg terbuang percuma
Akan
selalu ada yang memungutnya
Dan
menyimpannya
Dalam
tenang.
Tersenyumlah
Untuk
nada yg terbuang percuma
Akan
selalu ada yg menangkapnya
Dan
merubahnya.
Dalam
konsentrasinya.
Biarkan
keikhlasan itu bekerja,
Sebagaimana
mestinya.
Ayo,
tersenyum sajalah J
Tersenyumlah..
Untuk
nyawa yang terbuang melayang
Akan
selalu ada yang menemaninya
Dan
merangkapnya.
Dalam
ketegarannya.
Tersenyumlah..
Untuk
puing yg jatuh kedasar jurang
Akan
selalu ada yg menjenguknya
Dan
melumutinya.
Dalam
kehangatan.
Masih
banyak kata yg ingin terbuang
Intinya
sih sama, tak akan pernah ada yg sia sia
Segalanya
selalu indah.
Percayalah,
wahai jiwa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar