Akan selalu Begitu ….
Kita akan selalu berbeda, dalam
hal apa saja.
Bahkan ketika kita merasa kita
sama-agak sama; pada akhirnya kebenarannya adalah kita berbeda.
By Ari Hayati Daud
Un-month before midnight at 2012
Perlu
diingat, atau diketahui dan dimengerti setiap orang yang berhasil menulis; baik
secara amburadul seperti saya, tidak ber arah, tidak ber plot ataupun secara
teratur adalah merupakan pendayagunaan inspirasi yang datang dari otak dan
energy negative menjadi positif dalam menyusun kata serta pemahaman pemahaman
yang hilang timbul dalam semu-nya dunia.
Menulis,
bagiku merupakan bagian dari mengeluarkan isi hati, fikiran, dalam upaya untuk
menasehati diri sendiri, memberi pemahaman kepada diri, mendewasakan diri,
bahkan mengarah kepada merayu diri secara perlahan dengan tegas atau lembut
sekalipun.
Kita akan selalu
berbeda, dalam hal apa saja.
Bahkan ketika kita
memiliki kecenderungan pada hal yang sama;
pada akhirnya
kebenarannya adalah kita berbeda.
Perlu
diingat, atau diketahui dan dimengerti setiap orang yang menuntut orang lain sebagaimana
seperti keinginannya; baik secara halus, kasar, diam diam, menuntut secara
sadar dan tak sadar ataupun meminta secara terang terang an adalah
penyalahgunaan hukum alam.
Hanya akan menyakiti diri sendiri dan orang lain. Merugilah kita, jika itu sering terjadi. Apalagi jika tidak disadari.
Acceptance. Adalah hal yang lebih sulit
untuk dilakukan namun berbuah kerukunan antar bangsa, antar ras dan antar
dunia.
Tolerance, adalah bagian kedua dari proses
menerima dan bukti bukti nyata yang bisa dirasakan bersama.
Growing Together, adalah langkah kecil
ketiga yang harus dimiliki bangsa kita, karna dapat berdampak besar bagi
INDONESIA bahkan Negara-Negara tetangga dan DUNIA.
Bagai manusia yang mencoba berenang melawan
arus.
Hal ini hanya akan menyakiti diri, membuang energi dan waktu saja. Seperti
melakukan hal yang tersia-sia saja jika berkeinginan merubah orang lain.
Mereka
akan tetap seperti itu, dan diri kita akan tetap seperti ini,
sebagaimana
kecenderungan dan watak masing masing.
Dengan pola kebutuhan yang selalu akan;
Berbeda.
Dilanjuti, cara berfikir, tingkah dan solusi penanganan yg juga akan; Berbeda.
Pernah
melakukan olahraga air yang bernama “Arungjeram?” Cobalah sekali kali menikmati
arus air yang terliat sekalipun, pasrah dan tawakal serta rasakan aliran air
menyentuh tiap kulitmu, bahkan jika sekali kali banmu menyerempet batu karang,
segalanya tetap akan menyenangkan. Karna itu bagian dari hukum alam dan
sunnatullah. Bersyukur dan lepaskan rasa takutmu. Nikmati perjuanganmu.
Semuanya
akan menjadi selalu menyenangkan jika bersyukur dalam rasa tawakal yang
dipupuk.
Kita
akan selalu begitu …
Perbedaan
adalah RahmatNya agar kita tidak bosan hidup didunia yang agak membosankan ini.
Jika
semua manusia berjenis A, maka segala system yang ada tentu rapi bekerja,
menjadi lebih berpola dan tak ada tantangan untuk mengetahui hal hal yang berbeda---tentunya
sangat membosankan.
Meskipun
dengan begitu, hidup ini akan lebih mudah dapat dipahami (mungkin saja.red)
Jika
semua manusia memiliki kebutuhan, keinginan, kecenderungan, ketertarikan dan
latar belakang yang sama tentunya tak ada gunanya warna tercipta. Dan suara
suara kehidupan akan bernada sama, tak ada perdebatan tak ada sanggahan tak ada
tangisan tak ada kompetisi, tak ada apapun, hanya dzikir yang bersuara sama
bernada sama; DATAR.
Lalu, dimana esensi seorang HAMBA?
Perbedaan
diciptakan agar kita saling berlomba menuju kebaikan dengan baik, sebaik baik
penciptaan kita.
Wallahua’lam
bisshawab …
Perbedaan
diciptakan Allah agar kita menjadi semakin kaya, semakin mudah untuk bersyukur
kepadaNya. Saling bahu membahu menuju Nya. Perbedaan diciptakan Allah agar
manusia menjadi semakin sadar, bahwa hakikat penciptaannya sebagai makhluk yang
lemah dan membutuhkan Allah.
Perbedaan
ada, untuk kita nikmati bersama. Let say Alhamdulillahirobbil’alamiin…
dan
bukan saling menjatuhkan, bukan saling menyudutkan, bukan saling melempar batu.
Suara
diciptakan agar kita bisa mengkomunikasikan perbedaan. Bahasa diciptakan agar
kita bisa memaknai tujuan perbedaan; saling mentransfer nilai nilai yang kita
yakini guna menyadari hakikat ke-Tuhan-an dan kemanusiaan.
Kebenaran
datangnya dari Allah,
kesalahan dan kebodohan datangnya dari diri saya selaku
manusia yang belajar menjadi manusia.
Tetap saling mendoakan ya....
Untuk bisa terus saling berbagi dalam kebenaran dan kebaikan, apapun yg terjadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar