Allah I dunno what its mean about
but im sure you’ll
translate it for me, someday.
Ketika aku kebingungan dijalan yang kutempuh, biasanya aku
berdiam diri untuk sekedar mengambil nafas sejenak, lalu terkadang jika sedang
sadar, aku akan melakukan shalat istikhoroh ataupun shalat hajat untuk sekedar
bertanya kepada Allah, kemanakah kaki ini harus kugerakkan? Karna aku hilang
arah.
Biasanya, ada saja petunjuk petunjuk yang datang baik secara
eksplisit maupun implicit.
Meskipun, sampai saat ini aku belum jelas dengan
arti dari 2 kata tadi. Tapi sepahamanku, tersirat dan tersurat. Ehm, bukan
surat suratan, tapi sesuatu yang jelas dan yang tidak jelas.
Konkret dan tidak
konkret. Nyata dan abstrak. Begitulah perbandingan mereka, bagai siang dan
malam.
Seperti saat ini, aku berada di persimpangan jalan. Banyak
sekali keputusan yang harus kubuat tapi waktu ku untuk berfikir tidak banyak,
sehingga kuputuskan untuk berjalan saja, memutuskan yang ada didepan mata dan
mengabaikan yang belum ada didepan mata. Seharusnya sih tidak begitu,
seharusnya: menyelesaikan yang didepan mata dan menyelesaikan yang akan
terlihat didepan mata. Begitu kan ? tapi apa daya, kemampuanku masih belum
optimal untuk bisa kuoptimalkan.
I need more suggest from Allah.
Pada praktiknya, menulis adalah kegiatan menyenangkan untuk
sekarang ini. Karna aku sudah mulai menggemarinya. Berarti, proyek pemanasan ku
melalui potongan potongan kecil bertuliskan kata kata yang harus kukembangkan
dalam tulisan panjang ini, berhasil
dengan cukup baik. Tapi, ada satu tantangan lagi yang harus kuselesaikan. Dan
kuharap dapat selesai sebelum batas waktu ku habis.
Aku harus mengembangkan
tulisan asal jadi ini menjadi sebuah karya yang dapat dibaca dan dinikmati
serta diambil hikmahnya oleh banyak orang, termasuk diantaranya membuatnya
menjadi artikel atau jurnal yang bermanfaat penuh inspirasi. Terlepas dari,
apakah diambil dari tulisn tulisan singkat nan acak ini ataukah judul baru yang
sudah kuselesaikan kerangkanya dalam bingkai kebudayaan untuk proyek
beasiswaku—entahlah. Atau tidak sama sekali.
Yang jelas, aku harus bisa belajar lebih focus, semangat,
dan mampu mengatur skala prioritas dalam kegiatan kegiatanku yang cukup bisa
dibilang seperti angin yang berhembus ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar