Aku Merindukan Mereka
By Ari Hayati Daud
Sayup - sayup
terdengar suara petasan, suara takbir masih bergabung bersama gelombang angin
malam. Diriku disini saja, dikamar ini berdiam diri. Selalu begini ketika
ramadhan berakhir; sepi dan sedih namun tetap kunikmati. Setiap tahun takkan
pernah sama, selalu berganti dengan kisah sedih bahagia bercampur derai tawa
dan ujian penuh warna.
Tahun lalu dan 2 tahun
yang lalu juga begitu. Dzikir - dzikir yang kuamalkan serasa tak pernah cukup,
ketakutanku adalah ketika lengah.. dzikir tersebut pun menghilang tak tersebut.
Aduhai merugilah sungguh merugi hamba jika begitu ya Allah..
Segalanya baik saja,
Alhamdulillahirobbil'alamin. Tak pernah seperti keinginan, tapi kumengerti
bahwa keinginanku dan keinginan-Nya tak layak disejajarkan. Selalu lebih baik
Allah dalam memahami diriku daripada diri ini memahami penciptaanNya.
Rajab - sya'ban -
Ramadhan adalah bulan bulan khidmat bagiku - bahkan bagi kita semua; kuketahui
ini bukan dari sebuah buku, tapi ketika terdampar disana sini, merasakan
ayatNya terdengar dimana saja dalam keadan apapun saja, sungguh tak kusangka
betapa kuasaNya memekakkan telinga ku yang semula tuli.. tersungkur ku ketika
menangkap ayat - ayatMu, dimana mana ada Engkau, Apakah karna sering tersungkur
sehingga Engkau menjernihkan segalanya? atau berkat doa-doa mereka, doa doa
orangtua? doa doa ku?
Jika karena amalan
baik ku, aku tak yakin... sungguh, hamba hanyalah hambaMu yang selalu
menghinakan diri sendiri.
Malam ini tentang
fiqih.. tentang airmata penuh rindu kepada para pecintaMu.
Malam ini tentang Ibu
menyusui yang marah-marah dan bertanya kepadaku tentang fiqih.
Malam ini tentang
kebodohanku, kekuranganku, penundaanku, keterbatasanku, ketidaksiapanku dalam
menghadapi segalanya.
Malam ini tentang
harapanku untuk mengenal dan dikenal para pemujaMu.
Malam ini tentang
harapanku untuk dijemput oleh Imam yang berilmu.
Medan city, Malam
Takbiran 2012.
Hppy Ied and hv a
great syawal for All.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar