Rabu, 25 Desember 2013

Hijrah



2# Hijrah
“Dan orang orang yang berhijrah karna Allah, dari sesudah mereka dianiaya.”

Orang orang yang selama da’wah tergencet hidupnya karena kebencian dan sifat sifat permusuhan yang dilontarkan orang Quraisy di Makkah. Maka mereka disuruh berpindah dengan mengharap keridhoan Allah. Agar mendapat kebebasan melakukan ibadah kepada Tuhan mereka, Allah yang Esa. Diantara yang terkemuka dikalangan yang hijarah: Usman bin Affan dan isterinya Ruqoyyah, puteri Rasulullah saw & Ja’far bin Abu Thalib, anak paman Rasulullah & Abu salamah bin Abul Aswad beserta 1 jamaah lebih kurang 80 orang, laki laki & Perempuan, yang semuanya sahabat setia kepada Rasulullah saw. Janji Allah: ‘Sungguh akan kami berikan kepada mereka tempat yang baik didunia ini.”

Rasulullah saw bersama Muhajirin yang hijrah ke Habsyi, tidak pulang ke Makkah, tapi terus bersama Hijrah ke Madinah. Ditempat itulah mereka mendapat tempat yang baik disisi Allah dan jaminan hidup, kebahagiaan & kebebasan. Ahli Tafsir mengatakan mereka mendapat rezeki yang baik.

Kata Ibnu Katsir: “Mereka tinggalkan tempat tempat tinggal mereka dan hartabenda mereka, lalu diganti Allah dengan yang lebih baik didunia ini. Karena: “Barangsiapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah, akan diganti oleh Allah dengan yang lebih baik daripadanya.”
Dan mereka menjadi imam bagi orang orang yang muttaqin.
“Tetapi ganjaran di akhirat adalah lebih besar, jikalau mereka ingin tahu” siapakah orang orang yang akan mendapat kebaikan didunia dan kebaikan yang lebih tinggi di akhirat itu ? bisakah semua orang ?

“(Ialah) orang orang yang sabar dan kepada Tuhan merekalah mereka bertawakkal.” (42)
Sabar dan Tawakal inilah dua syarat mutlak dari kemenangan. Tawakal: serahkan kebijaksanaan tertinggi kepada Allah, jangan mengeluh. Kalau sabar & Tawakkal tidak ada, niscaya akan gagal.

“Maka bertanyalah kepada ahli-ahli yang telah mempunyai peringatan, jika kamu belum mengetahui.” (43)
Kalau masih kurang percaya akan hal itu, mereka boleh menanyakan kepada ahludz-Dzikri, ahli peringatan, yaitu orang yahudi & Nasrani yang telah menerima ajaran dari Nabi-Nabi yang dahulu itu. Kalau mereka orang orang yang jujur, niscaya akan mereka beritahukan hal yang sebenarnya itu.

Ahludz-Dzikri: Ahli peringatan atau orang yang berpengetahuan lebih luas. Menurut yang dirawikan oleh Mujahid dari Ibnu Abbas bahwa ahludz-Dzikri disini ialah ahlull-kitab. Sebelum ahlul-kitab itu dipengaruhi oleh nafsu ingin menang sendiri, mereka akan mengakui bahwa Nabi-Nabi & Rasul Rasul yang terdahulu itu semu adalah manusia belaka, manusia pilihan yang diberi wahyu oleh Allah swt.

Ulama besar Syiah yang terkenal, cucu Rasulullah saw ja’far Al-Baqir, menafsirkan ahludz-Dzikri ialah kita sendiri, yaitu ulama dari ummat inilah yang berhak disebut ahludz-Dzikri. Sebab beberapa ayat dalam AlQuran menyebutkan bahwa AlQuran itulah Adz-Dzikr.

Bertanyalah kepada Ahludz-Dzikri dalam hal islam, dan ilmu ilmu yang lain, kepaa ahludz-dzikrinya sendiri; tandanya kita berpengetahuan luas dan berdada lapang.
Zubur kata jama’ dari zabur, artinya kitab kitab. Semua kitab kitab itu, baik Taurat yang ditunkan kepada Musa, injil kepada isa, mazmur atau zabur kepada Daud dan shuhuf yaitu catatan catatan wahyu kepada Nabi nabi Armiyah, hazrial, asyiya, Malaikhi, Danial Dll, semuanya itu disebut “Zubur”, artinya kitab kitab, besar dan kecil. “Dan kami turunkan kepada engkau peringatan.”-yaitu Alquran-‘ supaya engkau terangkan kepada manusia apa yang diturunkan kepada mereka.”

“Mudah-mudahan mereka akan berfikir.” (ayat 44)
Maksud Alquran atau peringatan itu, memang yang utama sekali mengajak orang berfikir tentang dirinya, tentang hidupnya, tentang Tuhannya dan hubungannya dengan Tuhan itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar