Minggu, 29 Desember 2013

Feel at home with my soul, someday.

30 Desember 2013.

Fiuh, apa yang melandasi seseorang bekerja? Jujur aja, dari dulu aku emang ga suka kerja kantoran dan bertahan didalam gedung gedung kantoran yang penuh fasilitas mewah seperti hotel berbintang bintang yang pernah kurasakan udara, lounge, tempat tidur, jendela dgn view yang menawan terkhusus jika malam hari, kamar mandi yang super bersih super kering and its really feel at home!

Tapi, seperti ada yang hilang. Jiwa yang tertekan atau kreatifitas yang terbatasi sekat sekat yang disebut dinding yang katanya kokoh itu? Hehehe saya memang aneh dari lahir, jadi ga usah ditiru dan jangan terpengaruh. Saya suka tempat yang rapi, bersih, harum, apik. Tapi, apa tulisan ini mengarahkan fikiranku tentang sesuatu? Memilih pekerjaan misalnya? Nah nah, aku bersyukur sekali punya teman yang kerja kantoran baik swasta dan pemerintah, bisnis, ilmuan, konseptor, kreator, dan seterusnya. Tapi, anehnya ya, aku gak menginginkan hal yang sama dengan yang mereka miliki. Sedikitpun tidak, sehingga bersyukur (maaf bu, yah karna kulakukan setengah hati tapi aku berusaha kok di tes itu)
Tentu saja hidup tentang pilihan, meski dari dulu aku terbiasa dipilihkan sehingga kesulitan menjadi dewasa ketika berada didalam rumah.

Dan tentu saja, meski aku bukanlah anak pendiam namun akan berusaha diam jika ibu berkata tidak dan jangan. Atau ketika ibu khawatir jika tak mampu mendialogkan perasaan fikiran serta hal hal yg kuketahui utk dibagi dengan beliau, begitupun ayah.

Tentu kita semua, tidak hanya diriku, akan berusaha diam dan menurut serta melakukan seperti yang diinginkan juga yang diarahkan mereka, orangtua sekaligus malaikat bagiku.Selamanya akan menjadi si bungsu perempuan yang manis dan penurut yang dibisik bisikkan kata kata semangat berjuang dan hal hal lain seputar pembangunan diri, pendayagunaan manusia, pengembangan peradaban agar menjadi lebih baik, oleh sahabat dan kawan yang mencintaiku penuh sehingga mampu melihat lebihku daripada kurangku.
Its normal.

Ketika kawan kawan mengajakku berpetualang bersama, menaiki puncak, namun aku hanya bersantai santai dan selalu menolak nolak kesempatan terbaik yang selalu mendatangiku dengan cara caranya yang selalu baik dan sopan, sehingga kumengerti Allah menyayangi. Kawan maaf ya, sehingga kalian kesulitan berada disana, didepanku, dan sesekali berusaha menoleh kebelakang. Hehehe, fokus kawan, kalian bisa. Semangaat!

Nah, bagaimana denganku? Mental block ini akan bertahan sampai diumurku yang keberapa?Tenanglah, semua sedang menikmati proses. Ketika tidak ada yang salah dengan diri sendiri namun kekuatan eksternal beupa takdirNya melalui kepedulian yang terlalu berlebihan, itu sering membawaku pada keputusan keputusan tidak tepat yg hanya memuaskan beberapa pihak saja, dan itu tidak termasuk diriku.

Karna yang diyakini orang lain tentu tidak sama dengan yang kuyakini, begitupun dalam memilih jalan hidup. Aku dengan keberanianku sendiri saja bersama Allah bersama pasangan hidupku nanti. A couple who travel together, grow together. Tapi biarlah, nampaknya diriku dan pasangan yang entah siapa sangat disayangi oleh orang banyak, sehingga kami harus terlebih dulu berusaha berbuat sesuatu untuk sekitar sebelum akhirnya bertemu dan saling mendampingi, menemani disegala rasa dan tempat.

Semoga tulisan ini berlanjut entah kapan, semuanya ayo sarapaaaaan... nyam nyam nyam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar