Rabu, 25 Desember 2013

Apresiasi



Apresiasi
26 Desember 2013

Dari saduran bahasa mana apresiasi ini, sepertinya bahasa inggris. Berarti mengambil kebudayaan barat yang telah tersosialisasikan dengan baik. Kalau dari Timur Tengah, atau bahasa arab, apresiasi ini bisa disebut seperti hadist yang mengatakan Tidak berterimakasih seorang Hamba kepada Allah yang tidak berterimakasih kepada manusia. Tapi penulis sendiri belum tau sanad matan dari hadist ini, shahih atau dhoif, dst. Tetapi yang menjadi sorotan saya adalah bagaimana pelaksanaan atau tata cara kita dalam mengapresiasikan hasil kerja orang lain, berupa apa saja. Berlebihan kah ataukah sesuai standar kemanusiaan. Sesuai peraturan adab kesopanan kah atau melewati batasan batasan adat ketimuran yang kita miliki dan seharusnya dipertahankan agar tercipta integritas ketawakalan itu.

Apresiasi itu sendiri terdiri dari hal hal yang berbentuk solusi-solusi yang diberi, dibagi, sehingga dapat ditindaklanjuti, dilakukan oleh yang mampu melakukan. Yah, seperti mengoper bola ke kawan dan bukan musuh atau lawan yang belum menjadi kawan, tentu saja. Hal ini dapat disebut sebagai kesuksesan dalam berinteraksi sesama manusia. Meski ruang didarat telah terpenuhi oleh hal-hal yang sifatnya kebutuhan semu (sementara alias jangka pendek.red) dengan Teknologi dan ruang-ruang maya yang ada mampu memfasilitasi kita dalam mencukupi kebutuhan untuk terus berinteraksi dan berbagi dengan maksimal.  

Dari banyak nya cara manusia dalam mengungkapkan apresiasi atau rasa terimakasih karna merasa terbantu atau bahagia dengan sesuatu yang diberi orang lain dengan sengaja ataupun tidak, biasanya menimbulkan efek dan kesan tersendiri oleh sipenerima. Saya sendiri selaku penulis, meskipun yah, jarang berkarya dengan pasti dan sifatnya hanya mood-mood an dan asal ada waktu luang saja, asal menulis saja sering juga merasakan apresiasi masyarakat terhadap tulisan saya. Baik secara rahasia atau terang terangan, baik secara nyata atau tidak terlihat.

Ketika saya aktif menulis kata kata motivasi, dibeberapa tahun yang silam. Saya sering terkejut dengan apresiasi-apresiasi yang tak terduga dari orang lain. Mungkin dikarenakan saya sendiri tidak sadar bahwa yang saya lakukan telah membantu mereka menyelesaikan permasalahan hidup mereka, ataupun memang saya sengaja melakukannya untuk membantu mereka tanpa memikirkan tindakan apa yang kemudian akan mereka lakukan dalam kehidupannya setelah membaca status solutif yang katanya sangat inspiratif dari tulisan tulisan lama saya yang tidak pernah saya kumpulkan dari account fb lama yang sudah saya non-aktifkan.

Malas Terkenal. Terkenal itu membosankan. Menyendiri itu tenang. Seperti merasa dikuburan hehehe. Malas itu terkadang membawa berkah kedamaian tersendiri (bagi saya loh ya) Yang lain ga usah ikut-ikutan. Karna dengan terkenal, biasanya kebutuhan hidup kita akan lebih mudah tercukupi. Hak-hak kita akan lebih mudah berdatangan. Tapi, sehari yg lalu saya dimarahi ibu saya kawan kawan.. katanya : “Jangan nolak rejeki!” Oh ibu, kenapa aku sering dimarahin huhuhuhu… doakan saya ya teman, supaya tidak pengecut lagi. Dan berani keluar seperti dulu. Sehingga kalian tidak menyangka bahwa saya ter…  hanya karna menyendiri terus menerus. Hehehe.

Kembali ke Topik kita, apresiasi. Melalui Media Facebook misalnya, ungkapan terimakasih itu dapat berupa komentar, jempol, inbox, bahkan paket yang berisi sesuatu, semakin banyak yang tertarik oleh kita,buku-buku klasik, buku-buku baru (update), bahan kain batik Kalimantan, dsb. Ada juga teman saya yang mendapat laptop dari kenalannya diruang maya, yang sangat berterimakasih kepadanya karena dari tulisan tulisannya yang inspiratif diblog, membantu ia untuk berubah menjadi lebih baik. Juga teman teman saya yang lain yang sering mendapat kiriman dari teman teman ruang maya nya. Ini nyata fakta dan teraktual saudara saudara bahwa persahabatan dapat terjalin di Media Gelombang Galaxy ini, Melalui Teknologi, melalui Media Sosial dan salah satunya adalah Facebook. Bahkan, capres dan cawapres pun memiliki Media Sosial dan memiliki cara yang berbeda beda dalam membuat status dan twit nya, seperti yang telah kita ketahui bersama.

Sebenarnya, tulisan ini bisa lebih panjang lagi ya kawanku, tapi rasa malas menjemput saya. Bye..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar