Selasa, 22 Oktober 2013

Prokastinasi



23 oktober 2013 /NPM: 1330 4200 33/Ari Hayati


P r o k a s t i n a s i, adalah kecenderung menunda nunda dlm memulai melaksanakan tugas/mengakhiri hal-hal apa saja yg harus diakhiri/diselesaikan. Sebagian orang melakukan hal ini dikarenakan faktor internal & eksternal:

faktor-faktor internal.
1. Kurang Motivasi Berprestasi (Need for achievement) hingga kurang bisa tampil optimal dlm menyelesaikan tugas & aktivitas bahkan cenderung terlambat.
2. Kurang fokus sehingga persiapan terlalu lama & akhirnya tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
3. Tidak mampu bersaing, atau tidak suka dan bahkan tidak mau.
4. Stress. Yang menyebabkan kehilangan kontrol mood.
5. Fatique (meningkatnya kelelahan karena beberapa faktor, hingga mengakibatkan ketidakmampuan. 
6. Lamban dan tidak disiplin, terlambat menghadiri kegiatan/kuliah.
7. Tidak pernah menerima hukuman dan belum menyadari konsekuensi perbuatannya.
8. Merasa diuntungkan dengan tidak menyelesaikan.
9. Kesalahan berfikir; fikiran irasional seperti takut salah dalam menyelesaikan tugas.
10. Impulsif.
11. Perfeksionis, tidak sabar.
12. Pasif dan menyepelekan sehingga melebihi tenggat waktu.
13. Malas, tidak suka bekerja keras.
14. Memiliki kebiasaan mengabaikan, tidak perduli, tidak merasa memiliki tanggung jawab.

Faktor faktor External.
1. Tugas yang terlalu banyak (Overloaded tasks)  menuntut penyelesaian bersamaan & lingkungan yg kondusif untuk melakukan prokastinasi.
2. Tidak mendapat dukungan emosional atau materil dari lingkungan keluarga atau social, dll.

S o l u s i
1. Meningkatkan motivasi, keuletan, keoptimisan, sehingga memiliki dorongan untuk sukses.
2. Mendefinisikan motivasi sesuai kebutuhan diri, hingga mendapatkan kondisi membangkitkan (energizing) lalu mengarahkan (directing) dan menjaga stabilitas (maintaning) perilaku perilaku baik.
3. Menyadarkan diri bahwa motivasi adalah kebutuhan, keinginan, harapan dan motif untuk dapat bertahan melakukan sesuatu selain berkembang menjadi lebih baik.
4. Membekali diri dengan tehnik tehnik mengatasi hambatan hambatan internal eksternal dalam perjalanan mencapai tujuan sehingga motivasi berprestasi tinggi dan tercipta karakter yang pantang menyerah, ulet, usaha yang lebih besar, ingin menyelesaikan tugas dalam waktu singkat.
6. Menyadari definisi stress bagi diri sendiri atau orang lain (sahabat terdekat): Ketidakcocokan antara kemampuan dengan keinginan atau kebutuhannya, ketidakseimbangan antara faktor internal dan eksternal. Cth: kemacetan lalulintas, kematian org tua, hambatan sehari hari (daily hasless) kepadatan penduduk, bising atau temperatur cuaca.

Ketika seseorang memiliki motivasi rendah maka ia akan malas untuk memulai suatu pekerjaan sehingga kinerjanya menurun. Disini perlu menjaga motivasi/perilaku agar stabil.

7. Redefine. Mendefinisikan stress dan tingkatannya.
*      Tahap 1. Justru tahap ini membuat orang lebih bersemangat, penglihatan lebih tajam, peningkatan energi, rasa puas dan senang, muncul rasa gugup tapi mudah diatasi.
*      Tahap 2. Letih, otot tegang, gangguan pencernaan,
*      Tahap 3: sulit tidur, badan lesu, lemas.
*      Tahap 4, 5: Insomnia, tidak fokus, konsentrasi menurun.
*      Tahap 6: Gemetar, detak jantung meningkat, pingsan.

10. Self efficiacy yg rendah bisa disebabkan hasil persepsi terhadap ketidakmampuan diri. Jadi, bagus untuk mempersepsi / mensugesti diri bahwa  kita mampu diberi tugas & aktivitas tersebut. self efficiacy yg terlalu tinggi juga menyebabkan orang tergesa gesa dlm mengerjakan/melakukan aktivitas tanpa manajemen waktu yg baik. Karena dianggap mudah bahkan cenderung untuk menunda dan memilih mengerjakan tugas yg lain yang bahkan tidak atau belum terlalu mendesak. Disarankan untuk menjauhkan, mengabaikan atau menggunakan seperlunya untuk hal hal yang tidak penting atau belum mendesak, seperti account fb, tv, radio, yahoo dan aplikasi lain yg dapat lebih menarik perhatian.

Contoh orang yg berhasil mengatasinya: Keluarga-keluarga atau komunitas yg memahami tehnik tehnik pengelolaan Sumber Daya Manusia dan bahkan saya sendiri.
asi (Need for achievement) hingga kurang bisa tampil optimal dlm menyelesaikan tugas & aktivitas bahkan cenderung terlambat.
2. Kurang fokus sehingga persiapan terlalu lama & akhirnya tidak menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
3. Tidak mampu bersaing, atau tidak suka dan bahkan tidak mau.
4. Stress. Yang menyebabkan kehilangan kontrol mood.
5. Fatique (meningkatnya kelelahan karena beberapa faktor, hingga mengakibatkan ketidakmampuan. 
6. Lamban dan tidak disiplin, terlambat menghadiri kegiatan/kuliah.
7. Tidak pernah menerima hukuman dan belum menyadari konsekuensi perbuatannya.
8. Merasa diuntungkan dengan tidak menyelesaikan.
9. Kesalahan berfikir; fikiran irasional seperti takut salah dalam menyelesaikan tugas.
10. Impulsif.
11. Perfeksionis, tidak sabar.
12. Pasif dan menyepelekan sehingga melebihi tenggat waktu.
13. Malas, tidak suka bekerja keras.
14. Memiliki kebiasaan mengabaikan, tidak perduli, tidak merasa memiliki tanggung jawab.

Faktor faktor External.
1. Tugas yang terlalu banyak (Overloaded tasks)  menuntut penyelesaian bersamaan & lingkungan yg kondusif untuk melakukan prokastinasi.
2. Tidak mendapat dukungan emosional atau materil dari lingkungan keluarga atau social, dll.

S o l u s i
1. Meningkatkan motivasi, keuletan, keoptimisan, sehingga memiliki dorongan untuk sukses.
2. Mendefinisikan motivasi sesuai kebutuhan diri, hingga mendapatkan kondisi membangkitkan (energizing) lalu mengarahkan (directing) dan menjaga stabilitas (maintaning) perilaku perilaku baik.
3. Menyadarkan diri bahwa motivasi adalah kebutuhan, keinginan, harapan dan motif untuk dapat bertahan melakukan sesuatu selain berkembang menjadi lebih baik.
4. Membekali diri dengan tehnik tehnik mengatasi hambatan hambatan internal eksternal dalam perjalanan mencapai tujuan sehingga motivasi berprestasi tinggi dan tercipta karakter yang pantang menyerah, ulet, usaha yang lebih besar, ingin menyelesaikan tugas dalam waktu singkat.
6. Menyadari definisi stress bagi diri sendiri atau orang lain (sahabat terdekat): Ketidakcocokan antara kemampuan dengan keinginan atau kebutuhannya, ketidakseimbangan antara faktor internal dan eksternal. Cth: kemacetan lalulintas, kematian org tua, hambatan sehari hari (daily hasless) kepadatan penduduk, bising atau temperatur cuaca.

Ketika seseorang memiliki motivasi rendah maka ia akan malas untuk memulai suatu pekerjaan sehingga kinerjanya menurun. Disini perlu menjaga motivasi/perilaku agar stabil.

7. Redefine. Mendefinisikan stress dan tingkatannya.
*      Tahap 1. Justru tahap ini membuat orang lebih bersemangat, penglihatan lebih tajam, peningkatan energi, rasa puas dan senang, muncul rasa gugup tapi mudah diatasi.
*      Tahap 2. Letih, otot tegang, gangguan pencernaan,
*      Tahap 3: sulit tidur, badan lesu, lemas.
*      Tahap 4, 5: Insomnia, tidak fokus, konsentrasi menurun.
*      Tahap 6: Gemetar, detak jantung meningkat, pingsan.

10. Self efficiacy yang rendah bisa disebabkan hasil persepsi terhadap ketidakmampuan diri. Jadi, bagus untuk mempersepsi atau mensugesti diri bahwa  kita mampu diberi tugas & aktivitas tersebut. self efficiacy yang terlalu tinggi juga menyebabkan org tergesa gesa dlm mengerjakan/melakukan aktivitas tanpa manajemen waktu yang baik. Karena dianggap mudah bahkan cenderung untuk menunda dan memilih mengerjakan tugas lain yang bahkan tidak atau belum terlalu mendesak. Disarankan untuk menjauhkan, mengabaikan dan menggunakan hal hal yang tidak penting atau belum mendesak, seperti account fb, tv, radio, yahoo dan aplikasi lain yang dapat lebih menarik perhatian.

Contoh orang yg berhasil mengatasinya: Keluarga-keluarga atau komunitas yg memahami tehnik tehnik pengelolaan Sumber Daya Manusia dan bahkan saya sendiri.

Sebenarnya masih banyak lagi tips yang bisa dibagi, namun hanya ini yang saat ini bisa saya bagi. Tulisan ini ada untuk menyelesaikan tugas Pengantar Psikologi. Semoga Bermanfaat, dan bisa mencari tips bagi diri sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar