Jumat, 05 April 2013

Mengkolaborasikan Timur dan Barat






Assalamualaikum teman teman, rekan rekan, kawan kawan seperjuangan sedarah setanah air indonesia.
Halah, mentang mentang gambar nya menara kembar universitas Al azhar, ngobrolnya jadi resmi gini.

Mengkolaborasikan timur dan barat.
Timur itu apa barat itu apa ?

Bagai dua kutub yang ingin dipertemukan, tentu tidak mungkin.
Maksudku dari judul ini bukan seperti itu.
Barat tetaplah barat dan timur tetaplah timur.
Pagi tetaplah pagi dan malam tetaplah malam.
Bumi dan langit tetap berada di porosnya masing masing.
Semua tetap dengan tugasnya dengan peran nya,
hanya saja, lebih maksimal. lebih total.
Lebih bersinergi.

Bagaimana aku bisa menuliskan judul ini tanpa konsep ? 
dan hanya menulis saja, tanpa uraian yang dipertimbangkan ?
yah maklumlah ya, dari dulu kalo nge konsep agak agak gatot. Gagal tot-al.
lebih baik just DO, DO DO and its will be DONE ALREADY.




its my dad. right.

Setiap peristiwa dalam hidup kita bukankah sudah tertulis di lauh mahfuz?
bahkan daun yang jatuh juga telah tercatat dengan jelas. dan hanya Allah yang mengetahui hal hal ghaib.
Allah yg Mengetahui masa depan, ilmuNya melingkupi segala sesuatu.

Bahkan, pertemuan ayahku dengan orang arab ini di jabal hud.

Mengkolaborasikan timur dan barat, mengambil nilai positif dari barat dan mengimplementasikan metode metodenya di timur. Karna, ilmu kedokteran yg dipopulerkan oleh ibnu sina pun digunakan oleh kedokteran eropa. jadi, timur dan barat itu bisa bersatu. Bersatu, karna sesungguhnya Allah itu satu.
Timur dan barat itu bisa bersatu, tak lagi bertengkar memperebutkan ini itu. kita, harus menghidupkan sunnah sunnah Rasul dengan maksimal, bersama sama, bergotong royong, saling membantu membersihkan hati jiwa dan kota kota yang hampir mati oleh cahaya ilahi. Menghidupkan kembali, nurani. mempertajam cahaya.
Memperkhusuk diri.

Atthoriqoh ahammu minal maddah, wal mudarist ahammu minal thoriqoh
A man Behind the Gun. . .
Lets do it together...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar