Jumat, 24 Februari 2012

Wake Up

Rasulullah bersabda kepada Mu’adz bin Jabal ra,
Ya Mu`adz bin Jabal ma min ahadin Yashaduan la illaha illallahu washadu anna muhammadan rasullullahi sidqan min qalbihi illa ahrramahu allahu alla annari
Ya Mu’adz bin Jabal, tak ada satu orang pun yang bersaksi bahwa sesungguhnya tiada tuhan selain Allah dan Muhammad rasul Allah yang ucapan itu betul-betul keluar dari kalbunya yang suci kecuali Allah mengharamkan orang tersebut masuk neraka."
(H.R. Bukhari dan Muslim)

Nawas bin Sam’an r.a. meriwayatkan dari Nabi Saw, beliau bersabda,
Kebaikan adalah akhlak yang baik, sedangkan dosa adalah segala hal yang mengusik jiwamu dan engkau tidak suka jika orang lain melihatnya.
(Diriwayatkan oleh Imam Muslim)


Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda 
sesungguhnya ada di antara hamba Allah (manusia) yang mereka itu bukanlah para Nabi dan bukan pula para Syuhada’. 
Mereka dirindukan oleh para Nabi dan Syuhada’ pada hari kiamat karena kedudukan (pangkat) mereka di sisi Allah Swt. 
Seorang dari shahabatnya berkata, siapa gerangan mereka itu wahai Rasulullah? Semoga kita dapat mencintai mereka. 
Nabi Saw menjawab dengan sabdanya: 
Mereka adalah suatu kaum yang saling berkasih sayang dengan anugerah Allah bukan karena ada hubungan kekeluargaan dan bukan karena harta benda, wajah-wajah mereka memancarkan cahaya dan mereka berdiri di atas mimbar-mimbar dari cahaya. 
Tiada mereka merasa takut seperti manusia merasakannya dan tiada mereka berduka cita apabila para manusia berduka cita”. 
(HR. an Nasai dan Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya)

Hadits senada, 
dari ‘Umar bin Khathab ra bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, 
Sesungguhnya diantara hamba-hambaku itu ada manusia manusia yang bukan termasuk golongan para Nabi, bukan pula syuhada tetapi pada hari kiamat Allah ‘Azza wa Jalla menempatkan maqam mereka itu adalah maqam para Nabi dan syuhada.
”Seorang laki-laki bertanya : 
“siapa mereka itu dan apa amalan mereka?”
mudah-mudahan kami menyukainya. 
Nabi bersabda: 
“yaitu Kaum yang saling menyayangi karena Allah ‘Azza wa Jalla walaupun mereka tidak bertalian darah, 
dan mereka itu saling menyayangi bukan karena hartanya, 
 dan demi Allah sungguh wajah mereka itu bercahaya,
 dan sungguh tempat mereka itu dari cahaya, 
dan mereka itu tidak takut seperti yang ditakuti manusia, 
dan tidak susah seperti yang disusahkan manusia,” 
kemudian beliau membaca ayat : 
” Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, 
 tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati
(QS Yunus [10]:62 )

Imam Syafi’i ra menyampaikan nasehat (yang artinya),
”Berusahalah engkau menjadi seorang yang mempelajari ilmu fiqih dan juga menjalani tasawuf, dan janganlah kau hanya mengambil salah satunya. 
Sesungguhnya demi Allah saya benar-benar ingin memberikan nasehat padamu. 
Orang yang hanya mempelajari ilmu fiqih tapi tidak mahu menjalani tasawuf, maka hatinya tidak dapat merasakan kelazatan takwa.
 Sedangkan orang yang hanya menjalani tasawuf tapi tidak mahu mempelajari ilmu fiqih, maka bagaimana bisa dia menjadi baik (ihsan)?” 
[Diwan Al-Imam Asy-Syafi'i, hal. 47]

Imam Malik ra menyampaikan nasehat (yang artinya) 
Dia yang sedang tasawuf tanpa mempelajari fikih (perkara syariat) rusak keimanannya , sementara dia yang belajar fikih tanpa mengamalkan Tasawuf rusaklah dia, 
hanya dia siapa memadukan keduanya terjamin benar” .

Diriwayatkan hadits dari Abu Hurairah
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: 
“Demi Allah, kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. 
Belum sempurna keimanan kalian hingga kalian saling mencintai.”  
(HR Muslim)

Dalam suatu riwayat. ”Qoola a’liyy bin Abi Thalib: Qultu yaa Rosuulolloh ayyun thoriiqotin aqrobu ilallohi? Faqoola Rasullulohi: dzikrullahi”. 
 Artinya; 
“Ali Bin Abi Thalib berkata; 
“aku bertanya kepada Rasullulah, jalan/metode(Thariqot) apakah yang bisa mendekatkan diri kepada Allah? 
 “Rasullulah menjawab; “dzikrulah.”

Rasulullah bersabda
Bagi orang yang berpuasa ada dua kegembiraan, yaitu kegembiraan ketika berbuka dan kegembiraan ketika bertemu dengan Tuhannya
(HR Bukhari)

Rasulullah bersabda
Buatlah perut-perutmu lapar dan qalbu-qalbumu haus dan badan-badanmu telanjang, mudah-mudah an qalbu kalian bisa melihat Allah di dunia ini
(HR Bukhari)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar