Sudahlah
Sudahlah,
tak usah kita menyalahkan satu sama lain. Meski hati dan Logika ini terus
meronta meminta hak nya masing masing. Sungguh, kita saja yang belum benar
benar teliti dalam melihat berfikir hingga bertindak sehingga semuanya menjadi
serba salah. Ini karna hasil kerja kita belum maksimal saja. Belum sepenuh
hati. Belum mencintai apa yang kita miliki dengan baik dan benar. Masih
dilandasi ego dan kekanak-kanakan.
Bukankah begitu? Sudahlah, berhenti
ingin memiliki, ini pun nasihat bagi diriku.
Sudahlah,
tak usah kita menyalahkan kesalahan orangtua yang meskipun benar salah, tentu
semua ada dasarnya. Dan tentu semua ada tujuannya. Orangtua juga Cuma hamba
Allah kan? Yang bisa saja khilaf. Disinilah peran kita untuk mendoakan dan
berbagi dengan mereka agar sepaham dan satu visi, dan perlu diketahui bahwa
tindakan dan kata kata adalah hal yang jauh berbeda fungsi dan manfaatnya.
Tindakan akan lebih berbekas dihati dalam jangka waktu yang lama, sedangkan
kata kata akan terlupa. Buktikan aja sendiri kalau gak percaya. Jika ada yang
tidak bisa mengatakan “ iloveyou mom… dad..” “Aku sayang ibu ayah..” dan merasa
gemas dan gregetan sama diri sendiri karna tak pernah bisa tak pernah mampu
untuk mengatakan hal yang ingin dikatakan meski sederhana sekali. Maka, coba
dengan cara yang lain, coba dengan menunjukkan kepedulian atau tindakan
tindakan kecil yang biasanya tidak kita lakukan.
Misalnya menelfon dan
menanyakan kabar mereka lebih sering. Bercerita dan bertukar pengalaman dengan
mereka, hal ini selain meningkatkan hubungan dengan orangtua juga dapat
meningkatkan kemampuan berkomunikasi kita.
Bagaimana
jika orangtua kita sangat suka mencemaskan diri kita?
atau kita tukar pertanyaan ini dengan, bagaimana cara anak anak eropa bisa survive di umur 20 tahun dan dewasa di umur belasan tahun? Jangan melihat kekurangan oranglain, tapi lihatlah kelebihan yang dimiliki orang lain, saudaraku. Hidup ini harus selalu positif untuk menghasilkan hal positif.
Yang kita
perlukan adalah membuktikan kepada mereka bahwa kita baik baik saja tanpa
bimbingan mereka, orangtua yang melahirkan mendidik dan membiayai kita hingga dewasa (Mau sampai kapan?). Bertindak lebih baik,
berusaha lebih mandiri, tidak selalu menceritakan masalah. Berusaha dan selalu
berusaha meningkatkan diri sehingga terlihat dan dirasakan oleh orangtua. Sehingga
mereka tak perlu khawatir lagi. Dan dapat memberikan kepercayaan kepercayaan
yang kita butuhkan yang mungkin belum kita dapatkan.
Karna
segala sesuatu memiliki proses masing masing. Jika berfikir saja belum total,
bagaimana harus mencapai solusi? Jika mengurus diri sendiri saja masih terlihat
lemah, apalagi jika harus mengurus orang lain? sudahlah buktikan saja kita bisa
menjadi lebih baik, dan doakan mereka. Orangtua bukanlah Manusia yang Egois,
Orangtua adalah Malaikat Malaikat kita didunia dan akhirat.
Ya, kita
hanya perlu membuktikan.
Ya, kita
hanya perlu tindakan.
Ya, kita
hanya perlu menjadi lebih Bertanggungjawab.
Ya, jangan
malu berusaha meskipun kecil dan remeh bagimu.
Maka,
teruslah berusaha. Sekecil apapun usaha itu, yang penting berusaha. Jangan
pernah berhenti melakukan hal hal yang bisa dilakukan sampai takdir itu benar
benar terungkap. Jangan bersikap lemah, karna islam harus kuat. Kuat dan
menguatkan. Berguna dan mendayagunakan. Maka, citra diri, citra islam akan
bertambah baik dengan sendirinya. Tindakan. Tindakan, tindakan. Itu yang
terpenting. Hasil akhir selalu milik Allah semata. Jika tak bertindak maka tak
akan mendapat apapun.
Maka,
jangan merendahkan dan melemahkan kemampuan diri sendiri. Tetapi, jangan juga
sombong. Islam itu penuh keseimbangan saudara saudara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar