Mursyid
itu Harus ada satu ya ?
Halo,
assalamualaikum selamat pagi siang sore malam bagi siapa saja dimana saja
pembaca blog konyol saya yang semoga menginspirasi meski sedikit, meski banyak,
semua dari Allah kok hehehe, kita ini Cuma Penghamba yang sering lupa menghamba
kepadaNya.
Akhir
akhir ini, saya lihat keributan dimana-mana. Pada awalnya saya yang terlalu
perduli sama sistem diperintahkan untuk tidak terlalu semangat dalam mengikuti
perkembangan dunia, sehingga saya menurut dan memilih tidur sepanjang tahun.
Tapi kok aneh, bumi menjadi bergoyang goyang seperti gempa, kacau semakin tak
beraturan. Aduh, naluriku sebagai Bagian Keamanan keluar lagi. Aku mengucek
ngucek mata, melihat keluar jendela kamar, ada apa hey? Kamu sedang mendongengkan Quran atau Quran
mendongengkanmu ? Ada apa, apakah Quran dianggap kertas tak bermakna dan Cahaya
diluar Indonesia dianggap Cahaya yang sebenarnya ? Hello Hello, Don’t make a
short communication with a big Wall.
Apakah
Tauhid dianggap kalimat tanpa makna ? Ataukah kasus kasus lama harus saya
bongkar kepermukaan untuk membuktikan fakta yang ada namun ditutupi sedemikian
rupa ? Dibiarkan berkembang tanpa ada yang mau mencabut akar ? *Fuh, jangan
sembarangan sama Tuhan Gw.. Allah yang
Maha Bijaksana tidak meridhoi perbuatan zhalim kita, Allah hanya menangguhkan
setan setan itu dan melihat usaha kita.
Selama
ini saya diam, membiarkan dijajah terus dan menerus. Selama ini saya diam saja,
membiarkan karya karya liar itu menjajah bumiNya. Selama ini kami diam, melihat
tulang belulang itu, hingga memasuki mimpi mimpi. Sekarang, tidak.
Omong-omong,
saya pecah konsentrasi ini menjadi: Mursyid itu harus ada satu ya? Katanya sih
iya. Tapi saya, udah punya mursyid belum nih ? Siapa ? Apakah saya diakui
ataukah saya terlalu bodoh untuk dijadikan murid ? Ataukah Mursyid saya terlalu
banyak karna saya terlalu bodoh ? dan apakah itu mursyid. Dan kenapa kita semua
harus mensosialisasikan tentang mursyid. Dan kenapa semua orang harus memiliki
mursyid? Tapi apa beda mursyid dan thariqat ?
dan Kenapa saya harus mengajukan pertanyaan konyol begini?
Saya
betapa hina nya sehingga tak pantas berguru namun saya begitu bodohnya sehingga
harus berguru. Guru, Tolong terima saya menjadi murid ya. Terima saya yang
bodoh ini. Tapi, apakah saya pantas meminta seperti itu ya, seharusnya saya
meminta kepada Allah. Allah, Tolong berikan saya seorang mursyid, atau Allah,
Apakah saya harus bermursyid ?
Allah, Please answer my Question.
Yang tertulis dan yang tak tertulis,
yang terfikir dan yang tak terfikir, dengan
caraMu yang selalu lembut dan sempurna. Allah, maaf ya karna sering gak
sopan..
Dan terimakasih karena selalu
mencintai kami dengan kelembutanMu yang tiada tara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar