Ada beberapa kali teman yang bertanya tentang fotografi. Ada juga yang minta diajarkan, ada yang minta diberi pemahaman. Saya sendiri bukanlah fotografer profesional karna nilai saya di materi kuliah fotografi C, tapi sepertinya hal ini tidak menjadi landasan mengenai keberkahan suatu ilmu jika kita belajar bersyukur menerima kekurangan diri. Agak tidak sistematis tulisan saya tapi tidak apa ya, biarkan mengalir aja.
Maka dari itu, karna antara nilai yang saya dapat dari sekolah dan nilai (kepercayaan) yang saya dapat dari masyarakat sangat berbeda jauh bagai langit dan bumi, saya akan coba mulai sharing tips fotografi jika Allah mengizinkan, atas dasar sikap bersyukur karna telah dititipkan Allah beberapa ilmu teori dan praktek fotografi.
Meskipun, jujur aja, saya bukan ahlinya karna saya juga sudah berhenti menjadi fotografer selama satu tahun terakhir ini dan hanya menjadi fotografer (kacangan) selama ehmm 1 tahun. Terlebih lagi, saya juga udah gak punya kamera lagi hehehe..
Tapi, menjadi kewajiban saya untuk berbagi disini. Siapa tau, ada yang membutuhkannya jadi gak perlu minta minta ke saya lagi.
Maaf ya, jika awalnya saya ambil teori ini dari blog orang. Tentang Angle, Timing, Komposisi dll yang sifatnya mendasar mungkin bisa menyusul, tentu jika Allah mengizinkan..
Tapi untuk selanjutnya saya berharap bisa memberi tips fotografi 1,2,3, dst dalam bahasa, cara dan pengalaman saya pribadi. Amin.
Intinya sih, apapun itu, yg terpenting adalah praktek praktek dan praktek. Terus menerus tanpa henti.
Oke, ini dia teori yg saya ambil dari blog orang. Yang saya cari untuk menyelesaikan tugas kuliah tentang teori fotografi yang udah lama saya lupakan hehehe..
Memotret Foto Jurnalistik
Elemen
yang harus dipenuhi dalam sebuah foto untuk bisa dikategorikan sebagai foto
jurnalistik,
dikenal
metode EDFAT (ENTIRE, DETAILS, FRAME, ANGLE, TIME)
Entire
(keseluruhan)
Ambil gambar keseluruhan lingkungan
termasuk manusianya.
untuk mengenalkan subyek foto dan
lingkungannya kepada para pembaca.
Cth: Foto Landscape atau gambar alam. Atau gambar Rumah dan lingkungan sekitarnya, dan hal hal seperti itu.
Details
(kerincian)
Bergerak
maju mendekati obyek untuk melihat lebih detail, ajak subyek untuk berinteraksi,
perhatikan mata, rambut, apa yang dia pakai. Ambil visual yg kuat sebagai ciri
khusus dari subyek & atur komposisi yg bagus.
Cth: Biasanya foto ini memakai lensa khusus, tapi bisa juga dengan kesabaran dan ketelitian khusus seperti foto lalat yang pernah saya buat dan upload di fb. Namun, tentu saja fasilitas sangat mempengaruhi hasil gambar selain Talenta, kepekaan, kecekatan fotografer. Atau bisa memakai lensa lup (pembesar) untuk menghemat dana.
Frame
(bingkai)
Atur
melalui viewfinder komposisi yg enak dilihat dengan memperhatikan elemen
disekeliling subyek baik background maupun foreground.
Cth: Ini tentang angle dan komposisi biasanya didapat dari sering memotret. selain dari teori tentunya. Background merupakan latar belakang subjek atau objek dan foreground merupakan gambar yang terdiri dari dua bahu yang bersebrangan, ehmm cth nya ada di fb juga sih.
Angle
(sudut pengambiln)
Atur
sudut pengambilan dari berbagai sudut, bisa dari atas, bawah, dekat atau jauh
samping kiri atau kanan subyek.
Cth: Menyusul ya penjelasan lebih detailnya..... di judul berikutnya.
Time
(waktu)
Ambil
kesempatan secepatnya jangan menunda waktu, karena bisa saja peristiwa tersebut
tidak terulang lagi, atau kesempatan ini akan diambil orang lain. Dalam
bahasa fotografi cara ini biasa disebut moment in time yg tepat.
cth: Foto ini memang didasarkan pada ketepatan fikir dan gerak. Biasanya saya sampai mengorbankan tubuh saya agar dapat mengambil gambar yang bagus, tepat waktu. Atau perbanyak doa agar mendapat moment yg spektakuler hehehe..
7
Tips fotografi jurnalistik Oleh Damir
Sagolj, fotografer reuters yg berdomisili di Bangkok.
1.Antisipasi
Kita
harus lebih sering motret sebelum berada dilapangan dengan situasi yg
sebenarnya hingga kita tidak akan dibingungkan dengan setting kamera dan hanya
fokus utk mendapatkan momen.
2.
Penelitian
Point
ini berkaitan dengan cerita yang kita bangun. Apabila akan mengunjungi suatu
Negara yang belum pernah kita kujungi, maka penelitian jauh jauh hari menjadi
penting. Kita harus mengetahui semuanya tentang Negara tujuan, terutama isu apa
saja yang bakal kita angkat dimasa mendatang.
3.
Reach Out
Kita
harus punyai banyak teman dan koneksi saat dinegara yg belum pernah kita
kunjungi. Damir menjelaskan bahwa kita harus merangkul dan berteman (sebanyak
mungkin) dengan orang orang lokal seperti pengemudi, penterjemah, fixer, karena
kita tidak pernah tahu kapan kita membutuhkan bantuan mereka.
4.
Prioritas
Saat
berada dilapangan, damir mengungkapkan bahwa kita harus mengetahui apa
prioritas yang harus difoto, karna tidak mungkin semuanya kita foto sekaligus.
Mengerti ambisi diri sendiri, mengerti kekuatan kita ada dimana, diskusi dengan
tim, lalu kita fokuskan cerita apa yang akan kita angkat.
Latihan
Bagi
damir latihan menguasai kamera dan tahu bagaimana cara memaksimalkan kamera yg
kita tahu (kita punya) adalah hal paling penting, daripada menggunakan kamera
dengan teknologi terkini namun kurang nyaman menggunakannya.
Bergaul
Meluangkan
waktu senggang bercengkrama dengan orang orang lokal, daripada melihat dan
mereview hasil foto dimalam hari atau diwaktu senggang
Tak
terlihat
Sebisa mungkin menjadi fotografer yg tidak
terlihat/invisible. Bahwa Damir tdk akan mulai motret dahulu saat berada
dilokasi.
n Definisi
foto jurnalistik: Pengetahuan jurnalistik yg obyeknya foto/kegiatan mencari,
mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan foto yg mengandung nilai berita melalui
media massa.
n Dalam
dunia fotografi jurnalistik dikenal metode EDFAT (Entire, Details, Frame angle
time) utk menciptakan foto esai yg baik.
n Pengertian
foto jurnalistik adalah informasi atau karya foto dari berbagai peristiwa yg
disampaikan kepada masarakat seluas luasnya dengan tempo dan waktu yg cepat.
Foto jurnalistik biasanya didukung dengan kata kata yg terangkum dalam kalimat
yg disebut dengan teks foto/caption foto dengan tujuan utk menjelaskan gambar
dan mengungkapkan pesan atau berita yg akan disampaikan ke publik. Intinya
bahwa semua gambar yg disajikan dalam bentuk foto dan berita yg dimuat dimedia
baik cetak maupun online itu dinamakan foto jurnalistik.
n Tugas
foto jurnalis, memotret, menulis memilih dan menyimpan. Hingga tidak heran jika
naluri seorang foto jurnalis sangat tajam, ketika membaca berbagai macam
persoalan yg dihadapi.
n Lapangan
juga membuat seorang foto jurnalis memiliki insting yg kuat. Kekuatan
instingnya ini, tidak jarang pula seorang foto jurnalis mampu mengantisipasi
sebuah peristiwa yg tak terduga datangnya.
Yang
bukan foto jurnalsitik
Mengubah scara digital subjek foto. Misalnya
Bentuk Subjek menghapus cacat pada wajah seperti jerawat kotoran, dll.
Menggabungkan dua foto atau lebih dalam satu foto.
Manipulasi foto baik warna, keterangan, kontras,
saturasi yg mengubah realitas yg dilihat fotografer atau orang lain yg hadir
saat foto diambil.
Subjek merupakan model yg dibayar atau diberi
imbalan untuk partisipasi mereka utk diambil fotonya
Foto yg terlihat candid tapi ada elemen-elemen
dimana subjek diposisikan secara khusus oleh fotografer.
Foto dimana subjek memakai pakaian, peralatan atau
aksesoris yg disediakan fotografer.
Tentang
5W 1H
what
peristiwa apa
who
siapa yg jdi objek persitwa itu
why
kenapa latar belakang atau penyebab peristiwa terjadi
when
kapan terjadi
where
dimana
terjadi
how
seperti
apa proses terjadi bagaimana penyelesaiannya
Semoga Bermanfaat dan terbantu. Maaf jika gak maksimal menulisnya, jika ada yang kurang jelas, bisa ditanyakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar