Selasa, 22 September 2015

Mesir dan Masyarakatnya

Mesir dan Masyarakatnya
Oleh: Ari Hayati Daud, A.Md,S.Sos.



Pertama kali tiba di Mesir saya terkaget dengan Bandaranya yang tidak terlalu bersih dan tertata baik seperti Bandara Internasional Kualanamu Medan yang digagas oleh pak Yusuf Kalla dan diresmikan oleh Pak Sby. Trolly yang ada tidak lagi terawat, hampir sama halnya dengan yang ada di Jakarta. Namun begitu, tetap saja ada rasa bahagia karna memasuki Negara Mesir untuk pertama kalinya. Selain itu, para Calo pengangkut barang atau The Porter dan Taksi Resmi juga Taksi Tidak Resmi datang dengan ramah menghampiri dan sedikit memaksa tentu saja. Sekali lagi, hampir sama dengan di Jakarta. Baik, Inilah Mesir dan Kehidupannya. Dari sini saya dapat melihat disatu sisi bagaimana keadaan Finansial Masyarakat Mesir Menengah kebawah.

Mesir adalah Negara Gurun Pasir yang hampir 80% Terdiri dari Pasir namun bisa ditumbuhi oleh Tanaman yang sebenarnya kita ketahui bahwa pada dasarnya Tetumbuhan selalu membutuhkan tanah untuk bertumbuh dan meng-akar, selain udara, hujan dan cahaya Matahari. Entah bagaimana, namun faktanya tumbuh tumbuhan bisa hidup subur di Negri Kinanah ini. Saya tidak tahu sebabnya, apakah karna janji Allah akan memberkahi kota ini selalu, atau faktor lain yang belum saya ketahui. Negri ini juga hampir tidak pernah disapa oleh Hujan. Jadi, Hujan adalah hal yang sifatnya keajaiban jika terjadi di Mesir. Sekali lagi, hal itu sangat Langka dan hampir tidak pernah. Dalam setahun bisa saja hanya sekali hujan turun atau mungkin tidak sama sekali. Disebabkan oleh kondisi lingkungan yang seperti itu, mereka benar benar bersyukur akan adanya Sungai Nil, dan berjuang bersama dalam menjaga dan melestarikan Sungai Nil, Warisan Nenek Moyang sekaligus Sumber Kehidupan mereka. Bagaimana dengan Indonesia ? Harusnya kita banyak bersyukur karna hujan sering turun bersamaan dengan datangnya musim kemarau di tahun 2015 ini. Padahal, Indonesia memiliki lebih banyak aliran sungai, tapi saya perhatikan bahwa Negara Mesir lebih mensyukuri keberadaan Nil nya dibandingkan Indonesia dengan ragam fauna dan flaura nya.

Sangat biasa bila kejadian kekeringan dan tidak ada air terjadi di Musim Panas Mesir, khususnya di daerah daerah pinggiran kota. Hal itu terjadi setiap tahun pada bulan Juli – Agustus. Pada waktu waktu tertentu, Pemerintah Mesir akan mengirimkan bantuan berupa Mobil Tank Besar yang berisi sekian kubik Liter Air untuk Masyarakatnya secara Gratis ke Daerah Daerah Sulit Air tersebut. Dan jangan heran Jikasuatu ketika mengunjungi  Mesir dan melihat beberapa penduduknya menyirami Aspal dan tanah yang merupakan pasir didaerah dekat tempat tinggal mereka setiap pagi, siang ataupun sore, itu merupakan hal yang biasa terjadi agar mengurangi debu yang bertebaran di Mesir.

Penduduk Mesir terbagi dari dua Kategori, Berakhlak sangat Mulia dan itu biasanya dimiliki oleh orang orang berilmu, dekat dengan Allah yaitu syekh, atau Berakhlak sangat Buruk bagai Hewan, hal ini biasanya anak remaja yang belum dididik dengan baik atau karna faktor lingkungan yang keras dan bukan dari golongan orang yang mendekat kepada Cahaya Allah, Wallahua’lam. Namun, seperti itulah yang saya lihat dan perhatikan.

Pernah suatu ketika saya dan suami akan naik Tramco di daerah Suq zalzil, ada seorang bapak berusia sepuh dengan tongkat ditangannya terburu buru pindah ke bangku belakang. Saya kaget sekaligus takjub dan haru. Bagaimana bisa seorang yang berumur sepuh seperti beliau, mempersilahkan kami pasangan suami istri yang masih muda untuk duduk berdua, dibangku dimana beliau duduki. Sungguh Indah Akhlak beliau, dan semoga Allah memberikan beliau tempat terbaik di Akhirat dengan cara meninggal yang sangat menyenangkan. Lain halnya dengan kejadian saya ketika Hamil diusia 2 bulan lebih 2 minggu, ketika dalam perjalanan pulang dari Masjid x dengan Tramco, Pemuda Mesir dengan bahagianya melemparkan petasan kedalam mobil yang kami tumpangi lalu pergi dengan tertawa, yang mengakibatkan dua hari setelahnya saya keguguran. Jelas sekali perbedaan nya.

Makanan Mesir pada umumnya adalah Roti Aisy, Ful, Asinan, dan mereka juga sangat menyukai yang manis-manis. Mesir tidak terlalu menyukai Rasa Pedas. Buah-Buahan sangat mudah didapatkan di Mesir, dengan harga yang sangat murah jika dibandingkan di Indonesia. Buah-Buahan yang ada di Mesir antara lain, Misymis, Labu, Anggur Hijau, Anggur Merah, Pisang, Cherry, Buah Tin, Zaitun, dan masih banyak lagi.

Cara Berpakaian Masyarakat Mesir untuk Wanita nya hampir sama, mereka cenderung suka menggunakan Pakaian berwarna Hitam dengan jilbab yang diputar putar seperti dililit kekepala secara sederhana dengan aksesoris biasa yaitu jarum pentul kecil yang bahkan tidak terlalu terlihat, bahkan ada beberapa dari mereka yang tidak memakai jarum pentul tersebut. Praktis dan sederhana. Ada beberapa dari Wanita Mesir yang berpakaian berwarna, namun itu hanya sekitar 30-40% saja, karna yang lainnya lebih memilih memakai pakaian berwarna hitam. Baik itu Remaja maupun orang Dewasa. Mungkin karna Debu di Mesir yang begitu banyak.

Cara Berpakaian Masyarakat Mesir untuk para Pria nya hampir sama dengan kebanyakan Masyarakat umum diluar Negara islam, mereka memakai kaos atau kemeja dan jas dengan celana Jeans dari berbagai jenis bahan dan bentuk. Hal ini berlaku bagi para Remaja dan juga Orang Dewasa. Lain halnya dengan para syaikh, mereka terlihat lebih sering memakai Jubah dan Gamis Laki-Laki.

Rumah Di Mesir pada umumnya berbentuk sama saja, Tanpa Disain yang menarik. Rumah Mesir terbentuk Kotak-Kotak Seperti Rumah Susun Di Jakarta. Jika ada Rumah di Kawasan Elite, perbedaannya hanya di lingkungan yang bersih dan tidak kumuh, berukuran Luas, Aliran air yang khusus sehingga tidak pernah kekurangan air, Fasilitas isi rumah dan Jendela juga Balkon yang berbeda dengan sedikit ukiran yang membuat terlihat Mewah, lain dari rumah pada Umumnya. Untuk Warna, Mayoritas Rumah di Mesir berwarna sama, Berdinding Coklat dan Krem. Jika ada yang berbeda, itu hanya sekitar 10% saja.

Hal lain yang membuat saya terkaget ketika sampai di Mesir adalah Pengelolaan sampah di Mesir yang belum terkelola dengan baik.  Dimana mana terlihat sampah, aroma kurang menyenangkan berbaur dengan aroma lain yang segar. Lalat bertebaran dengan bebas dan bersuka cita seakan sedang bersenang senang menikmati kehidupan. Sungguh, terkadang saya jadi berfikir, “Bagaimana mungkin di Negara Islam yang banyak syekhnya dan tentu saja masyarakatnya mempelajari Fiqih, yang juga berisi hal yang berkaitan tentang kebersihan tidak memiliki kebersihan yang cukup baik?”  

Bahwa hal yang paling menarik dari Mesir adalah Sejarahnya, dan yang paling membahagiakan di Mesir ini jika Mulazamah dengan para Masyayikh, sedangkan hal yang paling mudah didapatkan di Mesir adalah Jus Buah-Buahan dan berbagai macam jenis Buah-Buahan dengan harga relatif murah.

 
Kebiasaan Masyarakat Mesir yang sudah Mahsyur adalah membuang sampah di Tengah Jalan Raya untuk kemudian diambil oleh Mobil Pembuangan Sampah ke Tempat Khusus.


Mesir memiliki situs dan kuburan para ulama yang cukup banyak, diantaranya Sayyidina Hussain, sayyidah aisyah, sayyidah Nafisah, Imam Syafii, dst. 

Makam Imam Syafi'i

Tidak ada komentar:

Posting Komentar